Rupiah Lagi dan Lagi Terlemah Sepanjang Sejarah Terhadap SGD

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 September 2018 09:48
Kurs rupiah lagi dan lagi cetak rekor pelemahan baru di hadapan dolar Singapura.
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah lagi dan lagi cetak rekor pelemahan baru di hadapan dolar Singapura. Kondisi ini tidak terelakan seiring masih minimnya sentimen penguat rupiah dari dalam negeri. 

Pada Kamis (27/8/2018), pukul 09:32 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.922,74. Rupiah melemah 0,12 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. 



Apa hendak dikata, rupiah kembali melanjutkan tren buruknya di hadapan dolar Singapura. Terhitung sejak awal pekan mata uang garuda telah 3 kali menempati posisi terlemahnya. 

Jelang pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI), pasar masih menebak berapa besar kenaikannya. Konsensus yang dihimpun oleh tim CNBC Indonesia memperkirakan, BI akan menaikkan suku bunga acuan 25 bps. 

Perkiraan kenaikan ini guna mengimbangi kebijakan Federal Reserve/The Fed menaikkan suku bunga acuannya tadi malam. Sebab hal ini berdampak kepada pelemahan rupiah terhadap dolar AS pagi ini. 

Lain hal dengan dolar Singapura yang justru menguat. kenaikan suku bunga The Fed nampaknya tidak berdampak. Pasalnya dari domestik, kondisi perekonomian Negeri Merlion sedang membaik. Hal ini ditandai dengan aliran kredit perbankan yang diproyeksi meningkat pada Agustus kemarin.

Konsensus yang dihimpun trading economics memperkirakan, kredit akan tumbuh hingga SG$ 675,6 miliar atau naik SG$ 9 miliar dari bulan sebelumnya. Hal ini yang menjadi benteng pertahanan dolar Singapura, sehingga mampu menguat terhadap greenback

Pengaruh dari pengerakan kedua mata uang terhadap dolar AS, terlihat dari aliran modal ke obligasi pemerintah berdasarkan pergerakan yield. Yield obligasi pemerintah Singapura 10 tahun bergerak turun ke 2,534% dari sebelumnya 2,554%.

Sebaliknya, yield obligasi pemerintah Indonesia justru naik ke level 8,253% dari sebelumnya 8,241%. Penurunan yield mencerminkan permintaan obligasi sedang tinggi.

Ketika naik, artinya investor sedang melepas kepemilikan terhadap instrument tersebut. Situasi ini ditengarai ikut menyebabkan pergerakan rupiah di hadapan dolar Singapura, sehingga kembali cetak rekor titik pelemahan baru. 

Sementara itu, harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional telah naik dan menembus di atas Rp 11.000/SG$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:32 WIB: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 10.697,00Rp 11.019,00
Bank BNIRp 10.799,00Rp 11.059,00
Bank BRIRp 10.867,18Rp 11.021,80
Bank BCARp 10.747,00Rp 10.974,00
  

TIM RISET CNBC INDONESIA           

(alf/hps) Next Article Perang Dagang Reda Bikin Dolar Singapura Tekan Rupiah

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular