Keterpurukan Belum Usai, Ayo Bangkit Rupiah!

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
26 September 2018 14:01
Minim Sentimen Positif, Rupiah Belum Bisa Bangkit
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Lesunya mata uang asia termasuk rupiah, tidak lepas dari kedigdayaan dolar AS siang ini. Pada pukul 13:44 WIB, dolar index yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama menguat 0,02%.
 
Penguatan ini terjadi jelang pengumuman risalah rapat Federal Reserve/The Fed nanti malam atau kamis dini hari waktu Indonesia.
 
Pasar memperkirakan, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) guna mengimbangi pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam yang solid. Survei yang dilakukan oleh Fed Watch bahkan meyakini hal itu, dengan tingkat keyakinan hingga 95%.
 
Dua indikator yaitu Core Personal Consumption Expenditure (Core PCE) dan tingkat upah rata-rata yang menjadi parameter pengukuran inflasi, telah tumbuh signifikan. Core PCE pada bulan Juli 2018 telah menembus level 2% atau sesuai target yang ditetapkan oleh The Fed. Bahkan di tahun ini, Core PCE telah tiga kali mencapai level tersebut.
 
Sementara tingkat upah rata-rata sepanjang tahun 2018 tumbuh di atas 2,6% Year-on-Year (YoY). Bahkan di Juli 2018, tingkat upah rata-rata tumbuh hingga 2,9% YoY atau tertinggi sejak Juni 2009.
 
Di tengah tekanan ini, kondisi rupiah sulit bangkit. Terlebih dari dalam negeri masih minim sentimen positif. Akibatnya, rupiah masih betah di level psikologis Rp 14.900/US$ hingga siang ini.


TIM RISET CNBC INDONESIA
 
 
 
 
 
 


(alf/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular