Rupiah Melemah, Yield Obligasi Pemerintah Naik

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
26 September 2018 10:47
Spread SBN dengan UST Masih Lebar
Foto: Freepik
Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 513 bps, melebar dari posisi kemarin 511 bps.

Yield US Treasury 10 tahun mencapai 3,09% karena adanya pengalihan aset investor global ke instrumen ekuitas di Negeri Paman Trump. Saat ini, investor lebih condong melihat secara optimistis kondisi perekonomian AS sehingga lebih agresif dan masuk ke pasar ekuitas Negara Paman Sam.

Spread masih lebar (di atas level psikologis 500 bps) seharusnya dapat membuat investor global menilai perlu menyeimbangkan (rebalancing) portofolionya dalam jangka pendek.

Rebalancing tersebut membuat investasi di pasar SBN rupiah menjadi sedikit lebih menarik karena lebih murah dibandingkan dengan sebelumnya.

Koreksi pasar yang juga terjadi kemarin turut membuat seri pendek yaitu seri acuan 5 tahun tertekan lebih besar dibandingkan dengan seri menengah pendek 10 tahun, sekaligus membuat yield seri 5 tahun lebih tinggi daripada seri 10 tahun tersebut.

Yield seri pendek yang lebih tinggi daripada seri panjang mencerminkan adanya kurva yield terbalik (inverted curve yield). Inverted curve yield menjadi acuan adanya potensi tekanan terhadap perekonomian suatu negara.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 843 miliar (36,9% dari total SBN beredar Rp 2.286 triliun pada posisi 24 September 2018. Jumlah tersebut sudah naik dari posisi Rp 835 triliun (berporsi 36,57% dari total Rp 2.285 triliun) pada 14 September yang menjadi posisi terendah sejak November 2017.

Persentase itu menunjukkan sudah mulai masuknya arus dana investor asing ke dalam pasar SBN rupiah senilai Rp 8,27 triliun.

Pelemahan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar nilai tukar mata uang, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menguat 0,38% menjadi 5.893 hingga siang ini.

Nilai tukar rupiah masih melemah 0,13% menjadi Rp 14.935 di hadapan setiap dolar AS. Dollar Index (DXY), yang menjadi cerminan posisi dolar AS di hadapan mata uang utama dunia, masih menguat tipis 0,01% menjadi 94,14.

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/irv)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular