
Rupiah Terus Melemah, Apa yang Akan Dilakukan Sri Mulyani?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 September 2018 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali angkat bicara mengenai nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kembali menembus level Rp 14.900/US$.
Berbicara usai menjadi pembicara di Hotel Bidakara, bendahara negara menegaskan akan terus memantau dinamika yang memberikan pengaruh terhadap kondisi nilai tukar.
"Kami akan terus melihat dinamika yang terjadi," kata Sri Mulyani, Rabu (26/9/2018).
Pada pukul 08:00 WIB, US$ 1 dibuka pada posisi Rp 14.925. Rupiah melemah 0,06% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Bahkan, pelemahan terus berlanjut.
Hingga pukul 08:35 WIB, US$ 1 berada di posisi Rp 14.940/US$. Ini merupakan posisi terlemah sejak depresiasi rupiah yang terjadi saat krisis moneter di tahun 1998. Pada 1998, nilai tukar rupiah terendah berada di level Rp 15.250/US$.
Sri Mulyani merasa, tekanan terhadap mata uang Garuda tetap berasal dari gejolak eksternal. Namun, bukan berarti kondisi di dalam negeri tidak berpengaruh terhadap kondisi nilai tukar.
"Yang terjadi selalu trigger yang berasal dari luar, maka kita harus coba sesuaikan. Kalau dinamika kontribusi dari dalam, kita selesaikan. Kita selalu kombinasi antara itu," jelasnya.
Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini berada di rentang Rp 14.884/US$ - Rp 14.978/US$.
(dru) Next Article Mengejutkan, Ini Proyeksi Sri Mulyani Soal Rupiah Semester II
Berbicara usai menjadi pembicara di Hotel Bidakara, bendahara negara menegaskan akan terus memantau dinamika yang memberikan pengaruh terhadap kondisi nilai tukar.
"Kami akan terus melihat dinamika yang terjadi," kata Sri Mulyani, Rabu (26/9/2018).
Hingga pukul 08:35 WIB, US$ 1 berada di posisi Rp 14.940/US$. Ini merupakan posisi terlemah sejak depresiasi rupiah yang terjadi saat krisis moneter di tahun 1998. Pada 1998, nilai tukar rupiah terendah berada di level Rp 15.250/US$.
Sri Mulyani merasa, tekanan terhadap mata uang Garuda tetap berasal dari gejolak eksternal. Namun, bukan berarti kondisi di dalam negeri tidak berpengaruh terhadap kondisi nilai tukar.
![]() |
"Yang terjadi selalu trigger yang berasal dari luar, maka kita harus coba sesuaikan. Kalau dinamika kontribusi dari dalam, kita selesaikan. Kita selalu kombinasi antara itu," jelasnya.
Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini berada di rentang Rp 14.884/US$ - Rp 14.978/US$.
(dru) Next Article Mengejutkan, Ini Proyeksi Sri Mulyani Soal Rupiah Semester II
Most Popular