
Rupiah Melemah Lagi, IHSG Dibuka Merah Sebelum ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 September 2018 09:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,05% ke level 5.871,56 pada perdagangan hari ini. IHSG tak berhasil mengekor mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang dibuka di zona hijau: indeks Strait Times naik 0,39%, Indeks Shanghai naik 0,15%, dan indeks Hang Seng naik 0,39%.
Di bursa saham negara tetangga, koreksi yang sudah terjadi pada perdagangan sebelumnya membuat investor mulai kembali mengambil posisi. Dari tanah air, walaupun kemarin IHSG terkoreksi, investor masih membukukan aksi jual lantaran rupiah yang kembali melemah. Pada pagi ini, rupiah melemah 0,1% di pasar spot ke level Rp 14.930/dolar AS.
Selain itu, sentimen negatif berupa perang dagang AS-China juga berkontribusi dalam mendorong pelemahan IHSG. Berbicara di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (25/9/2018) membela perseteruan dagang yang dialami pemerintahannya. Ia menegaskan di hadapan para pemimpin dunia bahwa AS akan bertindak berdasarkan kepentingan nasionalnya bila merasa dicurangi.
"Kami tidak lagi menoleransi tindakan kejam seperti itu. Kami tidak akan mengizinkan para pekerja kami menjadi korban, perusahaan kami dicurangi, dan kesejahteraan kami dijarah dan dialihkan," kata Trump dalam pidatonya di markas PBB di New York, CNBC International melaporkan.
Peryataan Trump ini memberi indikasi bahwa dalam waktu dekat, pihaknya tak akan melunak dalam menghadapi perang dagang dengan China. Seperti yang sudah diektahui sebelumnya, China telah resmi membatalkan rencana dialog perdagangan dengan AS. The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (21/9/2018) bahwa kubu China menolak proposal dari AS untuk mengirimkan dua orang delegasinya ke Washington, seperti dikutip dari CNBC International.
Tak hanya dengan China, perang dagang antara AS dengan tetangganya yakni Kanada juga kian panas. U.S. Trade Representative Robert Lighthizer mengatakan pada hari Selasa bahwa AS siap untuk menanadatangani kesepakatan North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang baru tanpa Kanada. AS berencana menandatangani kesepakatan baru NAFTA sebelum Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto meninggalkan posisinya pada 30 September mendatang.
Berbeda dengan Meksiko yang sudah menyetujui kerangka NAFTA yang baru dengan AS, Lighthizer mengatakan bahwa negosiasi dengan Kanada tetap berada dalam fase kebuntuan. Jika Kanada tak kunjung bergabung, maka perjanjian trilateral tersebut akan menjadi sebuah perjanjian bilateral.
Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan terbarunya besok (27/9/2018).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
Di bursa saham negara tetangga, koreksi yang sudah terjadi pada perdagangan sebelumnya membuat investor mulai kembali mengambil posisi. Dari tanah air, walaupun kemarin IHSG terkoreksi, investor masih membukukan aksi jual lantaran rupiah yang kembali melemah. Pada pagi ini, rupiah melemah 0,1% di pasar spot ke level Rp 14.930/dolar AS.
Selain itu, sentimen negatif berupa perang dagang AS-China juga berkontribusi dalam mendorong pelemahan IHSG. Berbicara di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (25/9/2018) membela perseteruan dagang yang dialami pemerintahannya. Ia menegaskan di hadapan para pemimpin dunia bahwa AS akan bertindak berdasarkan kepentingan nasionalnya bila merasa dicurangi.
Peryataan Trump ini memberi indikasi bahwa dalam waktu dekat, pihaknya tak akan melunak dalam menghadapi perang dagang dengan China. Seperti yang sudah diektahui sebelumnya, China telah resmi membatalkan rencana dialog perdagangan dengan AS. The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (21/9/2018) bahwa kubu China menolak proposal dari AS untuk mengirimkan dua orang delegasinya ke Washington, seperti dikutip dari CNBC International.
Tak hanya dengan China, perang dagang antara AS dengan tetangganya yakni Kanada juga kian panas. U.S. Trade Representative Robert Lighthizer mengatakan pada hari Selasa bahwa AS siap untuk menanadatangani kesepakatan North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang baru tanpa Kanada. AS berencana menandatangani kesepakatan baru NAFTA sebelum Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto meninggalkan posisinya pada 30 September mendatang.
Berbeda dengan Meksiko yang sudah menyetujui kerangka NAFTA yang baru dengan AS, Lighthizer mengatakan bahwa negosiasi dengan Kanada tetap berada dalam fase kebuntuan. Jika Kanada tak kunjung bergabung, maka perjanjian trilateral tersebut akan menjadi sebuah perjanjian bilateral.
Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan terbarunya besok (27/9/2018).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
Most Popular