
Selepas Koreksi, Indeks Shanghai & Hang Seng Dibuka Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 September 2018 08:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka menguat 0,15% ke level 2.785,32, sementara indeks Hang Seng menguat 0,39% ke level 27.606,81.
Koreksi yang sudah terjadi pada perdagangan sebelumnya membuat investor mulai kembali mengambil posisi di bursa saham. Namun, tetap saja sentimen negatif berupa perang dagang AS-China membayangi penguatan kedua bursa saham.
Berbicara di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (25/9/2018) membela perseteruan dagang yang dialami pemerintahannya. Ia menegaskan di hadapan para pemimpin dunia bahwa AS akan bertindak berdasarkan kepentingan nasionalnya bila merasa dicurangi.
"Kami tidak lagi menoleransi tindakan kejam seperti itu. Kami tidak akan mengizinkan para pekerja kami menjadi korban, perusahaan kami dicurangi, dan kesejahteraan kami dijarah dan dialihkan," kata Trump dalam pidatonya di markas PBB di New York, CNBC International melaporkan.
Peryataan Trump ini memberi indikasi bahwa dalam waktu dekat, pihaknya tak akan melunak dalam menghadapi perang dagang dengan China. Seperti yang sudah diektahui sebelumnya, China telah resmi membatalkan rencana dialog perdagangan dengan AS.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (21/9/2018) bahwa kubu China menolak proposal dari AS untuk mengirimkan dua orang delegasinya ke Washington, seperti dikutip dari CNBC International.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Koreksi yang sudah terjadi pada perdagangan sebelumnya membuat investor mulai kembali mengambil posisi di bursa saham. Namun, tetap saja sentimen negatif berupa perang dagang AS-China membayangi penguatan kedua bursa saham.
Berbicara di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (25/9/2018) membela perseteruan dagang yang dialami pemerintahannya. Ia menegaskan di hadapan para pemimpin dunia bahwa AS akan bertindak berdasarkan kepentingan nasionalnya bila merasa dicurangi.
Peryataan Trump ini memberi indikasi bahwa dalam waktu dekat, pihaknya tak akan melunak dalam menghadapi perang dagang dengan China. Seperti yang sudah diektahui sebelumnya, China telah resmi membatalkan rencana dialog perdagangan dengan AS.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (21/9/2018) bahwa kubu China menolak proposal dari AS untuk mengirimkan dua orang delegasinya ke Washington, seperti dikutip dari CNBC International.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Most Popular