Rupiah Hari Ini: Terlemah Sejak 5 September, Terparah di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 September 2018 16:41
Doping Dolar AS: Suku Bunga Acuan
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Thomas White)
Sejak kemarin, dolar AS memang sulit tertandingi. Jika kemarin greenback mendapat doping dari perang dagang AS vs China, maka hari ini obat kuatnya adalah kenaikan suku bunga acuan. 

Rapat The Federal Reserve/The Fed sudah di depan mata yaitu 26 September. Pelaku pasar memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga acuan setidaknya 25 basis poin (bps). 

Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan untuk kenaikan suku bunga 25 bps menjadi 2-2,25% mencapai 93,8%. Sedangkan probabilitas kenaikan 50 bps menjadi 2,25-2,5% adalah 6,2%. Sudah tidak ada peluang untuk menahan suku bunga di 1,75-2%. 

Kenaikan suku bunga acuan akan membuat pasar keuangan AS semakin seksi, terutama di instrumen berpendapatan tetap. Imbalan investasi akan naik sehingga menanamkan modal di Negeri Adidaya kian menggiurkan. Akibatnya, arus modal pun berkerumun di sekitar dolar AS dan nilainya semakin mahal atau menguat. 

Dari dalam negeri, belum ada sentimen yang bisa mendukung rupiah. Investor sepertinya masih wait and see jelang pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). 

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memang memperkirakan BI akan menaikkan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Namun suara pasar belum bulat, karena ada yang memperkirakan suku bunga ditahan di 5,5%. 


Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, menilai sebenarnya minim alasan BI harus menaikkan suku bunga. Perkembangan pasar keuangan dan ekonomi domestik masih baik, dan belum perlu pengetatan moneter lebih lanjut. 

"Bank sentral sudah ahead the curve. Dengan menahan suku bunga, Gubernur Perry Warjiyo akan mengirimkan sinyal yang kuat bahwa fundamental ekonomi Indonesia kuat. Tekanan jual yang dialami aset-aset keuangan Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dengan menaikkan suku bunga," tegas Satria. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular