Isu Stanchart Lepas Saham, Ini Kata Direktur Bank Permata

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 September 2018 16:20
Direktur Keuangan Bank Permata Lea Setianti mengaku isu penjualan saham Standard Chartered belum menjadi perhatian perusahaan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Rumor seputar Standard Chartered melepas kepemilikan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) direspons dingin oleh jajaran direksi. Direktur Keuangan Bank Permata Lea Setianti mengaku isu penjualan saham Standard Chartered belum menjadi perhatian perusahaan.

"Saat ini kami tidak aware akan ada transaksi korporasi yang terkait hal tersebut," ujar Lea kepada media saat dijumpai usai melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perusahaan di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Lebih lanjut, Lea menjelaskan, jika memang ada transaksi tersebut, tentunya hal itu akan menjadi sesuatu yang akan diputuskan bersama oleh pemegang saham.

"Sehingga, untuk saat ini, kabar tersebut bukan salah satu hal yang menjadi perhatian kami," tegasnya.

Sebelumnya, sempat bereda kabar rencana pelepasan 44,56% saham Bank Permata yang dimiliki Standard Chartered Bank. Rumor tersebut menyebutkan satu kandidat pembeli saham Stanchart ini adalah Texas Pacific Group (TPG) melalui pengusaha Patric Walujo pemilik Northstar.

Sebagai gambaran saja, Patric adalah menantu dari TP Rachmat yang merupakan salah satu pendiri Astra. Dalam rumor ini disebut bahwa penjualan saham Stanchart di Bank Permata akan lebih mudah karena Astra dan Stancart sama-sama merupakan pemegang saham di BNLI dengan kepemilikan yang sama yaitu masing-masing 44,56%.

Adapun, Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) menyatakan belum ada keputusan mengenai rencana pelepasan kepemilikan saham di Bank Permata. Manajemen masih fokus dalam mengamati pasar Indonesia di sektor jasa keuangan dan arah pertumbuhan ekonomi.

Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia Rino Santodiono Donosepoetro menjelaskan, saat ini Standard Chartered (stanChart) belum mengeluarkan keputusan terkait mengenai status kepemilikan saham Bank Permata dan lebih berfokus terhadap Indonesia dan pertumbuhan ekonominnya.

"Pihak kami, belum mengeluarkan keputusan apakah kami akan menjual saham Bank Permata, karena saat ini kami sedang berfokus dalam mengamati Indonesia sebagai salah satu potential market bagi Standard Chartered serta target pertumbuhan ekonominnya di kuartal kedua", ujar Rino Santodiono Donosepoetro.

Chief Financial Officer Standard Chartered Bank Indonesia Anwar Harsono juga mengungkapkan pernyataan yang sama mengenai keputusan perusahaan untuk menjual saham Bank Permata.

"Belum ada keputusan apa-apa mengenai pelepasan kepemilikan saham Bank Permata. Saat ini, pihak kami hanya berfokus dalam mengamati pangsa pasar Indonesia dan komitmen Standard Chartered Indonesia dan memperkuat basis fundamental perusahaan", ujar Anwar Harsono.

Tahun lalu, CEO Standard Chartered Bill Winters mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk menjalankan operasinya di Indonesia, salah satunya adalah dengan menjual salah satu bank di negara tersebut.
(hps) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular