Akhir Pekan yang Sumringah Bagi Investor, IHSG Naik 0,44%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 September 2018 17:08
IHSG berakhir di zona hijau tiga hari berturut-turu
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau, naik 26 poin atau 0,44% ke level 5.957 pada perdagangan hari Jumat (21/09/2018). Sektor keuangan memimpin penguatan IHSG dengan sumbangan 12 poin penguatan.

Aktivitas transaksi berlangsung semarak, dimana nilai transaksi bursa hari ini tercatat sebesar Rp 10,9 triliun dengan volume sebanyak 12 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 381.612 kali.

Saham-saham yang paling banyak diburu investor berdasarkan nilainya yakni: PT H.M. Sampoerna Tbk/HMSP (+0,52%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,97%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI(+2,62%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+4,79%).

Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) hingga Rp 1,13 triliun, lebih besar dari net buy tiga hari berturut-turut sebelumnya.

Saham-saham yang paling banyak diburu investor asing yakni: PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (Rp 200 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 196 miliar), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (Rp 174 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 153 miliar).

Penguatan IHSG seiring dengan penguatan rupiah. Hingga pukul 16:00 WIB, setiap US$1 ditutup pada Rp 14.816 di pasar spot. Dengan demikian rupiah menguat 0,16% dibandingkan penutupan kemarin.

Jika dibandingkan dengan bursa saham kawasan Asia lainnya, performa IHSG cukup baik antara lain: indeks Shanghai naik 2,41%, indeks Nikkei 225 naik 0,94%, indeks Kospi naik 0,42%, indeks Hang Seng naik 0,97% dan indeks SET (Thailand) turun 0,19%.

Meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) yang akan menerapkan bea masuk atas produk impor China senilai $200 miliar membuat bursa dan mata uang asia menghijau. AS akan mulai menerapkan tarif impor baru per tanggal 24 September 2018.

AS melunak dengan tidak langsung mengenakan tarif 25%. Beijing juga akan membalas mengenakan tarif produk impor asal AS hanya senilai US$60 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular