
Darmi Bersaudara IPO, Lepas 22,57% Saham ke Publik
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 September 2018 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Darmi Bersaudara, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan kayu, berencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sekitar 22,57% saham ke publik.
Perusahaan ini berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November mendatang, dengan target dana yang diperoleh minimal Rp 22 miliar.
Direktur Independen perusahaan Lie Kurniawan mengatakan nantinya sekitar 80% dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja untuk kegiatan operasional perusahaan, sedangkan sisanya 20% untuk pembelian aset produktif hingga pembangunan pabrik baru secara bertahap maupun akuisisi pabrik baru.
"Jadi kami ingin meningkatkan potensi perusahaan ke yang lebih baik lagi, jadi kami go public. Kami harapkan volume perdagangan kayu juga meningkat dua kali lipat paska IPO ini," ungkap Lie di Gedung BEI, Jumat (21/9/18).
Lebih lanjut, saat ini perseroan memperdagangkan kayu setengah jadi salah satunya produk kusen dengan volume sebanyak 40 kontainer setiap bulannya dengan nilai penjualan Rp 250 juta.
Sekitar 90% dari produknya di ekspor terutama di negara Asia Selatan seperti India dan Nepal. Sedangkan sisanya untuk pasar domestik.
"Kami masih prioritaskan existing market dulu, karena untuk India saja masih kurang karena pasarnya luas bayangkan saja disana penduduknya sekitar 1,4 miliar orang. Sekitar 90% itu ke India, sisanya ada juga Australia dan Cina," tambahnya.
Sedangkan dengan rencana untuk melakukan IPO, perusahaan menargetkan laba kotor perusahaan tahun ini meningkat hingga 20%.
Dalam IPO ini, perusahaan menggandeng Artha Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(hps) Next Article Potret Saham Hillcon Langsung Melesat Usai Resmi Melantai
Perusahaan ini berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November mendatang, dengan target dana yang diperoleh minimal Rp 22 miliar.
Direktur Independen perusahaan Lie Kurniawan mengatakan nantinya sekitar 80% dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja untuk kegiatan operasional perusahaan, sedangkan sisanya 20% untuk pembelian aset produktif hingga pembangunan pabrik baru secara bertahap maupun akuisisi pabrik baru.
Lebih lanjut, saat ini perseroan memperdagangkan kayu setengah jadi salah satunya produk kusen dengan volume sebanyak 40 kontainer setiap bulannya dengan nilai penjualan Rp 250 juta.
Sekitar 90% dari produknya di ekspor terutama di negara Asia Selatan seperti India dan Nepal. Sedangkan sisanya untuk pasar domestik.
"Kami masih prioritaskan existing market dulu, karena untuk India saja masih kurang karena pasarnya luas bayangkan saja disana penduduknya sekitar 1,4 miliar orang. Sekitar 90% itu ke India, sisanya ada juga Australia dan Cina," tambahnya.
Sedangkan dengan rencana untuk melakukan IPO, perusahaan menargetkan laba kotor perusahaan tahun ini meningkat hingga 20%.
Dalam IPO ini, perusahaan menggandeng Artha Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(hps) Next Article Potret Saham Hillcon Langsung Melesat Usai Resmi Melantai
Most Popular