Tiga Hari di Zona Hijau, Benarkah IHSG Memasuki Fase Bullish?

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 September 2018 13:25
Jika sampai penutupan perdagangan hari ini IHSG tetap bertahan di zona hijau, maka genap tiga hari berturut IHSG menguat.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah dua setengah hari perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat. Jika sampai penutupan perdagangan hari ini IHSG tetap bertahan di zona hijau, maka genap tiga hari berturut IHSG menguat.

Penguatan IHSG tersebut sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan tensi perang dagang yang mulai susut. Sejalan dengan IHSG, bursa saham Asia juga berada di zona hijau yang membuat ekspektasi kelanjutan penguatan IHSG semakin kuat.

Benarkah ini momentum bagi pasar saham domestik untuk masuk fase bullish?

Trimegah Sekuritas menyebut pasar saham Indonesia saat ini mulai memasuki fase mini bullish, didorong kondisi pasar global yang memberikan katalis positif bagi pergerakan pasar.

"Dengan dolar AS yang terus melemah dalam jangka pendek, market Indonesia telah memasuki mini bull dimana kita bisa melihat IHSG dapat mencapai level 6.100-6.300 sebelum kekhawatiran global lainnya muncul," ungkap analisa dari Trimegah Sekuritas.

Dengan siklus ini, diperkirakan aksi net buy dilakukan pada saham perbankan seperti BBNI dan BBTN. Selanjutnya rebound di sektor properti bisa terlihat pada saham CTRA, SMRA hingga SSIA dan saham konstruksi yakni WIKA dapat melanjutkan kenaikannya.

Sementara itu, Valbury Sekuritas mengatakan perang dagang antara Amrika Serikat (AS) dan Cina masih diselimuti ketidakpastian.

Setelah AS menerapkan bea masuk 10% terhadap produk impor Cina senilai US$ 200 miliar langsung dibalas Cina dengan tarif impor US$ 60 miliar untuk produk asal AS.

"Diduga perang dagang kemungkinan tidak akan berhenti sampai konsumen AS merasakan dampaknya, atau masyarakat mengkhawatirkan tensi yang terus memanas berkepanjangan," seperti di tulis dalam Valbury.
Panin Sekuritas dalam risetnye menyebutkan pasar saham hari ini berada pada zona posifit setelah isu perang dagang reda. Ini membuat IHSG menguat pada sesi I, yang ditopang saham perbankan. Namun pada sesi II, IHSG berpeluang turun karena pasar mulai mengantisipasi pelaksanaan tarif atas produk China senilai US$ 100 miliar sebesar 10% yang mulai diterapkan Senin, 24 September.

(hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular