Penguatan Rupiah Kian Menipis, Awas Terpeleset!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 September 2018 09:49
Penguatan Rupiah Kian Menipis, Awas Terpeleset!
Ilustraso Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat. Namun rupiah perlu waspada karena penguatannya terus menipis. 

Pada Jumat (21/9/2018) pukul 09:12 WIB, US$ 1 ditransaksikan RP 14.830 di pasar spot. Rupiah menguat 0,07%. 

Kala pembukaan pasar spot, rupiah mampu menguat 0,2%. Sesaat setelah pembukaan, penguatan rupiah sempat meninggi. Namun itu tidak berlangsung lama, karena kemudian apresiasi rupiah malah berkurang. 

Di Asia, dolar AS memang mulai menunjukkan taringnya. Berbagai mata uang yang awalnya menguat kini mengendur, bahkan sudah banyak yang terjatuh ke zona merah. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 09:15 WIB: 



Dolar AS memang masih tertekan. Namun tekanannya semakin berkurang, tanda mata uang ini mulai bangun. Pada pukul 19:17 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama) melemah 0,01%. Koreksinya sudah semakin tipis, bahkan hampir impas. 

Sepertinya investor mulai kembali berpaling ke mata uang Negeri Paman Sam. Maklum, Dollar Index sudah melemah 1,08% selama 7 hari terakhir. Dalam sebulan ke belakang, indeks ini sudah amblas 1,31%. 

Pelemahan dolar AS yang lumayan tajam membuat mata uang ini semakin murah, dan tentu sangat menarik di mata investor. Aksi buru dolar AS pun terjadi dan membuatnya semakin kuat. 

Selain itu, walau apapun yang terjadi, dolar AS tetaplah kesayangan pelaku pasar. Berdasarkan survei yang dilakukan Reuters, investor tetap berada di posisi jangka pendek (short) dalam hal memegang mata uang negara berkembang Asia dan lebih jangka panjang (long) dalam mengoleksi greenback. Ini menjadi sinyal bearish bagi mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia, karena investor menilai aset ini lumayan berisiko. 

Reuters menetapkan skala -3 sampai 3 untuk menentukan posisi investor, angka 3 berarti sangat bearish dan jangka pendek bagi mata uang Asia. Semakin rendah artinya bullish karena pelaku pasar berani memegang dalam jangka panjang. 

Posisi rupiah dalam survei 20 September adalah 1,57, masih relatif bearish. Bahkan rupiah menjadi yang bearish



Ini menandakan pelaku pasar masih menganggap rupiah (dan mata uang Asia lainnya) masih cukup berisiko. Melihat hal ini, wajar bila investor masih lebih memfavoritkan dolar AS dibandingkan mata uang Asia. 

Oleh karena itu, rupiah masih harus terus waspada. Dengan penguatan yang semakin menipis dan preferensi investor yang lebih condong ke dolar AS, rupiah bisa terpeleset kapan saja.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular