
Rupiah Perkasa, Rencana Pasar NDF Domestik BI Diapresiasi?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 September 2018 14:36

Dolar AS mulai mengumpulkan kekuatan setelah tertekan dalam 3 hari perdagangan terakhir. Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) melemah tipis 0,01%. Pelemahan Dollar Index semakin terbatas, dini hari tadi indeks ini terkoreksi sampai kisaran 0,2%.
Meski masih dihempas sentimen negatif dari perang dagang AS vs China, greenback masih punya modal untuk menguat. Kemarin malam, ada rilis data di AS yaitu pembangunan ruah baru (housing starts) yang tumbuh 9,2% secara tahunan menjadi 1,282 juta unit. Melampaui konsensus pasar yang dihimpun Reuters, yaitu tumbuh 5,8% ke 1,235 juta unit.
Kenaikan ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat masih cukup tinggi, bahkan di saat naiknya suku bunga kredit perumahan di AS menyusul kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve/The Fed. Artinya, data ini bisa semakin memuluskan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan pada rapat bulan ini.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis pada rapat 26 September mencapai 94,4%. Sementara kemungkinan kenaikan 50 basis poin adalah 5,6%. Tidak ada ruang bagi probabilitas The Fed menahan suku bunga acuan di 1,75-2%.
Sentimen ini membuat pelaku pasar perlahan kembali merapat ke dolar AS. Akibatnya, greenback mulai bangun dari tidur meski belum sepenuhnya bangkit.
(aji/aji)
Meski masih dihempas sentimen negatif dari perang dagang AS vs China, greenback masih punya modal untuk menguat. Kemarin malam, ada rilis data di AS yaitu pembangunan ruah baru (housing starts) yang tumbuh 9,2% secara tahunan menjadi 1,282 juta unit. Melampaui konsensus pasar yang dihimpun Reuters, yaitu tumbuh 5,8% ke 1,235 juta unit.
Kenaikan ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat masih cukup tinggi, bahkan di saat naiknya suku bunga kredit perumahan di AS menyusul kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve/The Fed. Artinya, data ini bisa semakin memuluskan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan pada rapat bulan ini.
Sentimen ini membuat pelaku pasar perlahan kembali merapat ke dolar AS. Akibatnya, greenback mulai bangun dari tidur meski belum sepenuhnya bangkit.
(aji/aji)
Pages
Most Popular