Indeks Shanghai Dibuka Flat, Hang Seng ke Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 September 2018 08:58
Indeks Shanghai dibuka flat, sementara indeks Hang Seng menguat 0,72%.
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka flat di level 2.730,8, sementara indeks Hang Seng menguat 0,72% ke level 27.605,72.

Sikap AS dan China yang masih menahan diri dalam perang dagang antar keduanya memberikan optimisme bagi investor untuk masuk ke bursa saham. Baru-baru ini, China telah resmi mengumumkan balasan terhadap kebijakan pengenaan bea masuk baru oleh AS. China memutuskan untuk membalas dengan membebankan bea masuk 10% untuk importasi produk buatan AS senilai US$ 60 miliar, berlaku mulai 24 September.

"China terpaksa untuk merespons kebijakan AS yang proteksionistik. Kami tidak punya pilihan selain merespons dengan bea masuk," tegas pernyataan Kementerian Keuangan China, dikutip dari Reuters.

Ada 5.207 produk AS yang masuk daftar kena bea masuk baru ini, mulai dari gas alam cair (LNG), pesawat terbang, bubuk kakao, sampai sayuran beku.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk mengenakan bea masuk baru senilai 10% terhadap berbagai produk China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.978 triliun) mulai 24 September 2018. Bea masuk tersebut kemudian akan naik menjadi 25% pada akhir tahun ini.

Sikap Trump yang tak langsung mengenakan bea masuk senilai 25% memberikan persepsi bahwa pihak AS terus mencoba untuk membuka ruang negosiasi dengan China. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, AS pada minggu lalu telah mengirimkan surat kepada pihak China guna mencoba merencanakan sebuah negosiasi dagang.

Kemudian, aksi balasan dari China hanya menyasar barang-barang impor AS senilai US$ 60 miliar, jauh lebih kecil dari yang disasar oleh AS. Ini juga menandakan bahwa China masih memiliki etikat baik untuk menyelesaikan perang dagang yang terjadi. Lebih lanjut, besaran bea masuk yang dikenakan China hanya 10%, lebih rendah dari 20% yang digaungkan sebelumnya.

Pada hari ini, data inflasi periode Agustus akan dirilis di Hong Kong. Sementara di China, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular