
Begini Cerita Keluarga Bakrie Kehilangan Kendali di BUMI
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 September 2018 14:15

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tak lagi dikendalikan oleh Keluarga Bakrie. Utang yang menggunung membuat Keluarga Bakrie harus rela menyerahkan saham kepada para kreditur.
BUMI mendapatkan pinjaman dari CIC pada September 2009 melalui anak usaha Country Forest senilari US$ 1,9 miliar sekitar Rp 28,12 triliun, jika dikonversi sekarang dengan nilai tukar Rp 14.800/US$.
Dalam perkembangan BUMI sempat mengalami kesulitan membayar utang tersebut. Pada Oktober 2013 sempat dilakukan restrukturisasi dan sempat terjadi sengketa hingga akhirnya sampai ke pengadilan Niaga.
Para kreditor Bumi Resources akhirnya memilih jalan damai atas utang BUMI. Dengan jalan damai ini, para kreditor bersedia utangnya dibayar pakai saham BUMI.
Lalu muncul perjanjian perdamaian antara BUMI dengan para kreditur dimana terdapat usulan penyelesaian utang dengan melakukan konversi utang menjadi saham BUMI dengan harga per saham Rp 926,16 berdasarkan ekuitas bersih sebesar US$ 4,6 miliar.
Nilai ekuitas bersih tersebut diperoleh dari hasil penilaian internal (internal evaluation) perseroan.
Dalam rencana perdamaian, disebutkan salah satu bentuk restrukturisasi utang adalah dengan konversi utang menjadi saham penerbitan mandatory convertible bonds (MCB) dengan jangka waktu 7 tahun.
Dampak dilusi atas penerbitan saham tersebut, berdasarkan estimasi perseroan, pemegang saham lama akan memiliki 55,7% kepemilikan saham di perseroan, sehingga dampak dilusi dari penerbitan saham tersebut diperkirakan mencapai sekitar 44,3%.
Waktu pelaksanaan konversi utang menjadi saham dan penerbitan MCB yaitu penerbitan saham baru (rights issue) akan dilakukan perseroan pada atau sebelum tanggal 30 Juni 2017 dengan mematuhi peraturan pasar modal di Indonesia dan ketentuan-ketentuan hukum terkait lainnya, namun tidak terbatas pada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham perseroan dan persetujuan dari pihak otoritas pasar modal (apabila diperlukan).
Dalam hal MCB tidak dilaksanakan oleh pemegang dalam waktu 7 tahun, 100% pokok utang akan dikonversi menjadi saham perseroan pada harga koversi yang berlaku pada tanggal jatuh tempo MCB (Obligasi Wajib Konversi).
Di dalam rencana perdamaian, perseroan menyebutkan akan menerbitkn Management Share Option Plan (MSOP) dengan nilai US$ 25 juta yang akan dikonversi menggunakan harga yang sama dengan kreditur lain yaitu Rp 926,16 per saham.
Daftar pemegang saham sebelum dan setelah pelaksanaan rencana perdamaian perseroan dengan adanya skema debt to equity conversion, penerbitan MCB, pemberian MSOP, penerbitan saham kepada kreditur konkuren adalah:
- CIC
Sebelum: 16,9%
Sesudah: 22,6%
- 2016 Senior Notes
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 4,6%
- 2017 Senior Notes
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 10,6%
- CS Facility 1
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 2,0%
- UBS Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 0,8%
- Axis Bank Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 0,08%
- DB Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 0,7%
- RBI Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 1,2%
- CS Facility 2
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 1,6%
- Public
Sebelum: 83,1%
Sesudah: 55,2%
Mengenai keseluruhan jumlah saham yang akan diterbitkan berdasarkan MCB (Obligasi Wajib Konversi) akan ditentukan kemudian pada harga konversi yang berlaku.
Seluruh proses penerbitan saham baru (rights issue) sudah selesai dilaksanakan. Setelah proses penyelesaian utang tersebut, terjadi penurunan utang sebesar US$ 2,78 miliar. Selain itu, terjadi penurunan bunga tahunan lebih dari 250 juta.
(hps/wed) Next Article BUMI Sudah Bayar Utang Rp 2,55 Triliun
BUMI mendapatkan pinjaman dari CIC pada September 2009 melalui anak usaha Country Forest senilari US$ 1,9 miliar sekitar Rp 28,12 triliun, jika dikonversi sekarang dengan nilai tukar Rp 14.800/US$.
Dalam perkembangan BUMI sempat mengalami kesulitan membayar utang tersebut. Pada Oktober 2013 sempat dilakukan restrukturisasi dan sempat terjadi sengketa hingga akhirnya sampai ke pengadilan Niaga.
Para kreditor Bumi Resources akhirnya memilih jalan damai atas utang BUMI. Dengan jalan damai ini, para kreditor bersedia utangnya dibayar pakai saham BUMI.
Lalu muncul perjanjian perdamaian antara BUMI dengan para kreditur dimana terdapat usulan penyelesaian utang dengan melakukan konversi utang menjadi saham BUMI dengan harga per saham Rp 926,16 berdasarkan ekuitas bersih sebesar US$ 4,6 miliar.
Nilai ekuitas bersih tersebut diperoleh dari hasil penilaian internal (internal evaluation) perseroan.
Dalam rencana perdamaian, disebutkan salah satu bentuk restrukturisasi utang adalah dengan konversi utang menjadi saham penerbitan mandatory convertible bonds (MCB) dengan jangka waktu 7 tahun.
Dampak dilusi atas penerbitan saham tersebut, berdasarkan estimasi perseroan, pemegang saham lama akan memiliki 55,7% kepemilikan saham di perseroan, sehingga dampak dilusi dari penerbitan saham tersebut diperkirakan mencapai sekitar 44,3%.
Waktu pelaksanaan konversi utang menjadi saham dan penerbitan MCB yaitu penerbitan saham baru (rights issue) akan dilakukan perseroan pada atau sebelum tanggal 30 Juni 2017 dengan mematuhi peraturan pasar modal di Indonesia dan ketentuan-ketentuan hukum terkait lainnya, namun tidak terbatas pada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham perseroan dan persetujuan dari pihak otoritas pasar modal (apabila diperlukan).
Dalam hal MCB tidak dilaksanakan oleh pemegang dalam waktu 7 tahun, 100% pokok utang akan dikonversi menjadi saham perseroan pada harga koversi yang berlaku pada tanggal jatuh tempo MCB (Obligasi Wajib Konversi).
Di dalam rencana perdamaian, perseroan menyebutkan akan menerbitkn Management Share Option Plan (MSOP) dengan nilai US$ 25 juta yang akan dikonversi menggunakan harga yang sama dengan kreditur lain yaitu Rp 926,16 per saham.
Daftar pemegang saham sebelum dan setelah pelaksanaan rencana perdamaian perseroan dengan adanya skema debt to equity conversion, penerbitan MCB, pemberian MSOP, penerbitan saham kepada kreditur konkuren adalah:
- CIC
Sebelum: 16,9%
Sesudah: 22,6%
- 2016 Senior Notes
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 4,6%
- 2017 Senior Notes
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 10,6%
- CS Facility 1
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 2,0%
- UBS Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 0,8%
- Axis Bank Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 0,08%
- DB Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 0,7%
- RBI Facility
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 1,2%
- CS Facility 2
Sebelum: 0,0%
Sesudah: 1,6%
- Public
Sebelum: 83,1%
Sesudah: 55,2%
Mengenai keseluruhan jumlah saham yang akan diterbitkan berdasarkan MCB (Obligasi Wajib Konversi) akan ditentukan kemudian pada harga konversi yang berlaku.
Seluruh proses penerbitan saham baru (rights issue) sudah selesai dilaksanakan. Setelah proses penyelesaian utang tersebut, terjadi penurunan utang sebesar US$ 2,78 miliar. Selain itu, terjadi penurunan bunga tahunan lebih dari 250 juta.
(hps/wed) Next Article BUMI Sudah Bayar Utang Rp 2,55 Triliun
Most Popular