Sedikit Lagi, Net Sell Asing di Pasar Saham Tembus Rp 54T!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 September 2018 14:58
Sedikit lagi, net sell investor asing di pasar saham akan menembus Rp 54 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing tak kunjung berhenti melakukan aksi jual di pasar saham. Pada perdagangan hari ini, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp 85,8 miliar. Jika ditotal sepanjang tahun 2018, jual bersih investor asing telah mencapai Rp 53,9 triliun. Sedikit lagi, jumlah dana yang dibawa kabur investor asing dari pasar saham Indonesia akan menembus angka Rp 54 triliun.

Nilai jual bersih pada tahun ini terbilang luar biasa besar. Tim Riset CNBC Indonesia mengumpulkan data aliran modal investor asing di pasar saham secara tahunan melalui IDX Fact Book yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang berhasil dikumpulkan adalah pada periode 2004-2017. Dalam jangka waktu tersebut, tak sekalipun investor asing mencatatkan jual bersih sebesar yang kita lihat pada tahun ini.

Sedikit Lagi, Net Sell Asing di Pasar Saham Tembus Rp 54T!Foto: Net sell investor asing (CNBC Indonesia)
5 besar saham yang paling banyak dilepas investor asing sepanjang 2018 adalah: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 11,2 triliun), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 5,79 triliun), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 5,35 triliun), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 5,22 triliun), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 4,71 triliun).

Sementara itu, 5 besar saham yang paling banyak dilepas investor asing pada hari ini adalah: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 58,73 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 30,67 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 22,34 triliun), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 20,41 miliar), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 11,59 miliar).

Aksi jual investor asing sepanjang tahun ini utamanya dimotori oleh pelemahan rupiah yang mencapai 9,73% di pasar spot melawan dolar AS. Rupiah lantas menjadi salah satu mata uang dengan performa terburuk di kawasan Asia pada tahun ini.

Pada hari ini, aksi jual investor asing juga dipicu oleh pelemahan nilai tukar. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,57% di pasar spot ke level Rp 14.885/dolar AS.

Defisit neraca dagang yang jauh lebih tinggi dari ekspektasi membuat rupiah dilepas pelaku pasar. Sepanjang Agustus, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor tumbuh sebesar 4,15% YoY, jauh di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 10,1% YoY. Sementara itu, impor tumbuh sebesar 24,65% YoY, sedikit di bawah ekspektasi yang sebesar 25% YoY. Lantas, defisit neraca dagang adalah sebesar US$ 1 miliar, jauh lebih tinggi dari konsensus yang sebesar US$ 645 juta.

Defisit neraca dagang yang lebih besar dari ekspektasi menandakan bahwa masalah bengkaknya defisit neraca berjalan/current account deficit (CAD) masih sulit untuk diatasi. Seperti yang kita ketahui, bengkaknya CAD merupakan biang kerok dari pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini. Pada kuartal-II 2018, CAD menembus level 3% dari PDB, yakni di level 3,04%. Padahal pada kuartal-I 2018, defisitnya hanya sebesar 2,21% dari PDB.

Bisa Terus Berlanjut

Ke depannya, aksi jual investor asing tentu bisa terus berlanjut, seiring dengan rupiah yang berpotensi terus melemah. Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 17 September 2018, 'baru' terdapat 79% kemungkinan bahwa the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini. Sementara itu, kemungkinan suku bunga acuan hanya dinaikkan sebanyak 3 kali berada di level 16,4%.

Jika nantinya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali semakin menyeruak, dolar AS bisa semakin kuat dan menekan mata uang negara-negara lainnya, tak terkecuali rupiah.

Selain itu, potensi pelemahan lebih lanjut bagi rupiah datang dari krisis nilai tukar di Argentina dan Turki yang bisa berlangsung lama.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(ank/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular