
Ekonom: Rupiah Masih Berpotensi Melemah
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
17 September 2018 08:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di level Rp 14.786 hingga Rp 14.854 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (17/9/2018).
Pada perdagangan Jumat (14/9/2018), rupiah tercatat menguat 0,2% ke level Rp 14.807 per dolar AS, atau melemah 9,1% sepanjang tahun (year-to-date/ytd). Sementara itu, indeks dolar AS (USDX) terkoreksi 0,01% ke level 94,5.
Namun, indeks dolar yang membandingkan nilai greenback dengan beberapa mata uang kuat dunia lainnya telah menguat 0,02% ke 94,9 pagi ini.
Dari pasar modal, bursa AS pada perdagangan hari Jumat ditutup menguat. Dow Jones naik 0,03% ke level 26.154,7 dan S&P 500 melaju 0,03% ke level 2.904,9 karena sikap optimis atas rilis data di AS.
Dari bursa Eropa, terjadi pergerakan lebih tinggi pada hari yang sama. Bursa Jerman, DAX naik 0,57% dan bursa Prancis CAC 40 menguat 0,46%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan 1,3% ke level 5.931,3 atau terkoreksi 6,7% sepanjang tahun ini. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp 270,7 miliar hingga pekan lalu.
Dengan begitu, total arus modal keluar (capital outflow) sepanjang tahun menyentuh Rp 53,8 triliun. Lalu, imbal hasil atau yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun terkoreksi 11,1 bps menjadi 8,1% atau menguat 209,4 bps sepanjang tahun ini.
(prm) Next Article Rupiah Kian Perkasa di Tengah Sentimen AS-Iran
Pada perdagangan Jumat (14/9/2018), rupiah tercatat menguat 0,2% ke level Rp 14.807 per dolar AS, atau melemah 9,1% sepanjang tahun (year-to-date/ytd). Sementara itu, indeks dolar AS (USDX) terkoreksi 0,01% ke level 94,5.
Namun, indeks dolar yang membandingkan nilai greenback dengan beberapa mata uang kuat dunia lainnya telah menguat 0,02% ke 94,9 pagi ini.
Dari pasar modal, bursa AS pada perdagangan hari Jumat ditutup menguat. Dow Jones naik 0,03% ke level 26.154,7 dan S&P 500 melaju 0,03% ke level 2.904,9 karena sikap optimis atas rilis data di AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan 1,3% ke level 5.931,3 atau terkoreksi 6,7% sepanjang tahun ini. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp 270,7 miliar hingga pekan lalu.
Dengan begitu, total arus modal keluar (capital outflow) sepanjang tahun menyentuh Rp 53,8 triliun. Lalu, imbal hasil atau yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun terkoreksi 11,1 bps menjadi 8,1% atau menguat 209,4 bps sepanjang tahun ini.
(prm) Next Article Rupiah Kian Perkasa di Tengah Sentimen AS-Iran
Most Popular