
Di Depan 1.200 Pengusaha, BI Blak-blakan Soal Rupiah
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 September 2018 17:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) membeberkan faktor yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami tekanan dan tertahan pada level Rp 14.700/US$ - Rp 14.800/US$, dan cenderung lemah secara fundamental.
Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di depan hampir 1.200 pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
"Transaksi berjalan selalu defisit. [...] Jasa, transportasi, neraca pendapatan, bayar dividen, di situ defisit besar. Ini yang jadi masalah kenapa nilai tukar secara fundamental lemah," kata Dody.
Salah satu hal yang membuat nilai tukar rupiah masih bertahan di level sekarang, karena adanya aliran modal asing yang masuk ke pasar keungan domestik, dan memberikan suntikan tenaga ke rupiah untuk menguat.
Namun, bank sentral tak memungkiri, mengundang masuk dana asing ke Indonesia bukan perkara mudah dalam situasi sekarang. Pasalnya, beberapa negara saat ini berlomba-lomba menarik aliran dana asing.
Belum lagi, ditambah dengan sikap para eksportir yang cenderung menahan dolar-nya, pada saat kebutuhan tinggi. BI, pun menjadi satu-satunya pihak yang menambah pasokan valas.
Maka dari itu, Dody menegaskan, akan tetap membuat pasar keuangan Indonesia tetap menarik, meskipun konsekuensinya harus kembali mengerek bunga acuan yang sudah dinaikkan sebanyak 125 basis poin.
"Hampir semua negara berlomba-lomba untuk mendapatkan alian modal. Ini poin BI untuk naikkan suku bunga," tegasnya.
(dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di depan hampir 1.200 pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
"Transaksi berjalan selalu defisit. [...] Jasa, transportasi, neraca pendapatan, bayar dividen, di situ defisit besar. Ini yang jadi masalah kenapa nilai tukar secara fundamental lemah," kata Dody.
![]() |
Salah satu hal yang membuat nilai tukar rupiah masih bertahan di level sekarang, karena adanya aliran modal asing yang masuk ke pasar keungan domestik, dan memberikan suntikan tenaga ke rupiah untuk menguat.
Belum lagi, ditambah dengan sikap para eksportir yang cenderung menahan dolar-nya, pada saat kebutuhan tinggi. BI, pun menjadi satu-satunya pihak yang menambah pasokan valas.
Maka dari itu, Dody menegaskan, akan tetap membuat pasar keuangan Indonesia tetap menarik, meskipun konsekuensinya harus kembali mengerek bunga acuan yang sudah dinaikkan sebanyak 125 basis poin.
"Hampir semua negara berlomba-lomba untuk mendapatkan alian modal. Ini poin BI untuk naikkan suku bunga," tegasnya.
![]() |
(dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Most Popular