BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2018 Capai 5,2%
14 September 2018 17:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 tumbuh di kisaran 5,2% atau masih dalam kisaran proyeksi dari pemerintah.
Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam sebuah seminar di Kempinski, Jumat (14/9/2018). Dody mengatakan, geliat ekonomi Indonesia tahun ini masih jauh lebih baik dari tahun lalu.
"Berdasarkan analisis, assessment BI, ekonomi akan tumbuh baik 5,2% di tahun ini," kata Dody di depan ribuan pengusaha yang hadir dalam seminar tersebut.
Lantas, apa yang menjadi alasan bank sentral cukup optimistis dengan geliat ekonomi nasional tahun ini?
Sektor manufaktur, kata Dody, diperkirakan masih akan menggeliat di sisa dua kuartal tahun ini. Sektor ini, diproyeksikan bisa tumbuh di kisaran 4,5% - 5% pada tahun ini,
Selain itu, pertumbuhan kredit perbankan yang saat ini tumbuh 10,6% juga menjadi optimisme tersendiri bagi bank sentral. Tumbuhnya permintaan kredit, menandakan pembiayaan terhadap ekonomi berjalan.
"Kredit di posisi terakhir tumbuh 10,6%, menandakan financing ekonomi bergerak," kata Dody.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 diproyeksikan berada di kisaran 5,14% - 5,21% atau lebih rendah dari asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar 5,4%.
Proyeksi tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR dengan agenda pembahasan RAPBN 2019, di gedung parlemen.
"Sepanjang 2018, pertumbuhan ekonomi kami perkirakan 5,14% sampai 5,21%. Itu baseline," kata Sri Mulyani, Kamis (13/9/2018).
(dru)
Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam sebuah seminar di Kempinski, Jumat (14/9/2018). Dody mengatakan, geliat ekonomi Indonesia tahun ini masih jauh lebih baik dari tahun lalu.
"Berdasarkan analisis, assessment BI, ekonomi akan tumbuh baik 5,2% di tahun ini," kata Dody di depan ribuan pengusaha yang hadir dalam seminar tersebut.
Lantas, apa yang menjadi alasan bank sentral cukup optimistis dengan geliat ekonomi nasional tahun ini?
Sektor manufaktur, kata Dody, diperkirakan masih akan menggeliat di sisa dua kuartal tahun ini. Sektor ini, diproyeksikan bisa tumbuh di kisaran 4,5% - 5% pada tahun ini,
Selain itu, pertumbuhan kredit perbankan yang saat ini tumbuh 10,6% juga menjadi optimisme tersendiri bagi bank sentral. Tumbuhnya permintaan kredit, menandakan pembiayaan terhadap ekonomi berjalan.
"Kredit di posisi terakhir tumbuh 10,6%, menandakan financing ekonomi bergerak," kata Dody.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 diproyeksikan berada di kisaran 5,14% - 5,21% atau lebih rendah dari asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar 5,4%.
Proyeksi tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR dengan agenda pembahasan RAPBN 2019, di gedung parlemen.
"Sepanjang 2018, pertumbuhan ekonomi kami perkirakan 5,14% sampai 5,21%. Itu baseline," kata Sri Mulyani, Kamis (13/9/2018).
![]() |
Artikel Selanjutnya
219 Perusahaan 'Dihukum' Tak Bawa Pulang Devisa Ekspor
(dru)