
Pengusaha: Gejolak Ekonomi Global Bikin Usaha Tak Nyaman
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 September 2018 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha yang tergabung dalamĀ Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara mengenai gejolak ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menegaskan, dinamika ketidakpastian ekonomi global yang telah berlangsung sejak awal tahun telah membuat dunia usaha tak nyaman.
"Gejolak ekonomi dunia mulai terasa membuat suasana kurang nyaman dalam berusaha," kata Hariyadi dalam sebuah seminar di Kempinski, Jumat (14/9/2018).
Gejolak yang dimaksud Apindo, adalah rencana kenaikan suku bunga AS maupun sikap proteksionisme pemerintahan AS di bawah kepemimpinan taipan properti Donald Trump.
Gejolak tersebut, kata Hariyadi, membuat sejumlah mata uang negara-negara - tak terkecuali Indonesia - mengalami tekanan. Ini yang membuat pengusaha merasa suasana berusaha saat ini kurang nyaman.
"Kami ingin tahu, bagaimana antisipasi BI [Bank Indonesia] menghadapi situasi tersebut," jelasnya.
Maka dari itu, Hariyadi pun mengajak para pengusaha untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk ikut serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Salah satunya, adalah mengembalikan dana hasil ekspor ke Indonesia.
"Insyallah kita sama-sama jaga rupiah. Kita akan upayakan ekonomi kita jadi lebih baik," tegas Hariyadi.
(dru) Next Article Dolar AS Nyaris Rp 14.000/US$, Ini Deretan Industri yang Kena
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menegaskan, dinamika ketidakpastian ekonomi global yang telah berlangsung sejak awal tahun telah membuat dunia usaha tak nyaman.
"Gejolak ekonomi dunia mulai terasa membuat suasana kurang nyaman dalam berusaha," kata Hariyadi dalam sebuah seminar di Kempinski, Jumat (14/9/2018).
![]() |
Gejolak yang dimaksud Apindo, adalah rencana kenaikan suku bunga AS maupun sikap proteksionisme pemerintahan AS di bawah kepemimpinan taipan properti Donald Trump.
"Kami ingin tahu, bagaimana antisipasi BI [Bank Indonesia] menghadapi situasi tersebut," jelasnya.
Maka dari itu, Hariyadi pun mengajak para pengusaha untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk ikut serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Salah satunya, adalah mengembalikan dana hasil ekspor ke Indonesia.
"Insyallah kita sama-sama jaga rupiah. Kita akan upayakan ekonomi kita jadi lebih baik," tegas Hariyadi.
(dru) Next Article Dolar AS Nyaris Rp 14.000/US$, Ini Deretan Industri yang Kena
Most Popular