
Rupiah Menguat di Kurs Acuan, Bak Roller Coaster di Spot
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 September 2018 10:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Sementara di pasar spot, rupiah bergerak naik-turun.
Pada Jumat (14/9/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.835. Rupiah melemah 0,28% dibandingkan perdagangan kemarin.
Sedangkan di pasar spot, US$ 1 dihargai Rp 14.825 pada pukul 10:21 WIB. Rupiah menguat tipis 0,07%.
Rupiah dibuka menguat 0,37% di perdagangan pasar spot. Namun penguatan ini terus tergerus dan rupiah sempat merasakan dinginnya teritori depresiasi.
Rupiah kemudian mampu menipiskan pelemahannya hingga ke posisi impas. Kini, rupiah mampu menguat meski dalam kisaran terbatas.
Oleh karena itu, rupiah perlu terus dimonitor karena pergerakannya bak roller coaster. Rupiah sepertinya akan cukup dinamis hari ini, dengan potensi penguatan dan pelemahan yang relatif seimbang.
Di pasar spot Asia, dolar AS bergerak variatif cenderung melemah. Mata uang yang melemah di hadapan dolar AS adalah yuan China, peso Filipina, dan dolar Taiwan.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia pada pukul 10:17 WIB:
Dolar AS yang sempat berjaya di Asia pun kembali melemah. Dini hari tadi, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) melemah hingga nyaris 0,3%.
Koreksi Dollar Index berangsur menipis dan bahkan sempat menguat. Penguatan Dollar Index menjalar ke Asia, dan sempat memakan korban bernama rupiah. Investor memang tidak betah berlama-lama berpisah dengan dolar AS sehingga permintaan terhadap mata uang ini meningkat dan harganya menjadi mahal.
Akan tetapi, dolar AS perlahan mundur teratur dan kembali ke zona merah. Pada pukul 10:11 WIB, Dollar Index kembali melemah 0,01%.
Hari ini sepertinya Dollar Index akan bergerak fluktuatif, bisa menguat maupun melemah dalam kisaran terbatas. Perkembangan indeks ini bisa sangat mempengaruhi kinerja greenback di Asia.
Investor patut mencermati dinamika Dollar Index. Sebab, sentimen negatif dan positif sama-sama cukup kuat untuk menentukan pergerakannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Pada Jumat (14/9/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.835. Rupiah melemah 0,28% dibandingkan perdagangan kemarin.
Rupiah dibuka menguat 0,37% di perdagangan pasar spot. Namun penguatan ini terus tergerus dan rupiah sempat merasakan dinginnya teritori depresiasi.
Rupiah kemudian mampu menipiskan pelemahannya hingga ke posisi impas. Kini, rupiah mampu menguat meski dalam kisaran terbatas.
Oleh karena itu, rupiah perlu terus dimonitor karena pergerakannya bak roller coaster. Rupiah sepertinya akan cukup dinamis hari ini, dengan potensi penguatan dan pelemahan yang relatif seimbang.
Di pasar spot Asia, dolar AS bergerak variatif cenderung melemah. Mata uang yang melemah di hadapan dolar AS adalah yuan China, peso Filipina, dan dolar Taiwan.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia pada pukul 10:17 WIB:
Dolar AS yang sempat berjaya di Asia pun kembali melemah. Dini hari tadi, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) melemah hingga nyaris 0,3%.
Koreksi Dollar Index berangsur menipis dan bahkan sempat menguat. Penguatan Dollar Index menjalar ke Asia, dan sempat memakan korban bernama rupiah. Investor memang tidak betah berlama-lama berpisah dengan dolar AS sehingga permintaan terhadap mata uang ini meningkat dan harganya menjadi mahal.
Akan tetapi, dolar AS perlahan mundur teratur dan kembali ke zona merah. Pada pukul 10:11 WIB, Dollar Index kembali melemah 0,01%.
Hari ini sepertinya Dollar Index akan bergerak fluktuatif, bisa menguat maupun melemah dalam kisaran terbatas. Perkembangan indeks ini bisa sangat mempengaruhi kinerja greenback di Asia.
Investor patut mencermati dinamika Dollar Index. Sebab, sentimen negatif dan positif sama-sama cukup kuat untuk menentukan pergerakannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Most Popular