Tensi Perang Dagang AS-China Mereda, Bursa Saham Asia Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 September 2018 17:29
Bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada hari ini.
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada hari ini: indeks Shanghai naik 1,15%, indeks Hang Seng naik 2,54%, indeks Nikkei naik 0,96%, indeks Kospi naik 0,14%, dan indeks Strait Times naik 0,23%.

Optimisme bahwa AS dan China bisa segera menyelesaikan friksi dagang yang selama ini terjadi membuat bursa saham menjadi menarik di mata investor. Reuters mengabarkan bahwa Washington telah mengontak Beijing untuk membahas rencana dialog perdagangan.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin diberitakan telah mengirim undangan kepada sejumlah pejabat di China, termasuk Perdana Menteri Liu He, untuk berbicara soal isu-isu perdagangan. Sumber di lingkaran Gedung Putih mengungkapkan, waktu dan tempat pertemuan belum terlalu terlihat. Namun, pertemuan itu kemungkinan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Jika perundingan jadi dilakukan, pelaku pasar setidaknya berharap bahwa bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar yang sudah melewati tahap dengar pendapat tidak jadi diterapkan oleh AS. Pasalnya, besarnya nilai barang yang disasar dipastikan akan mempengaruhi laju perekonomian kedua negara.

Sebelumnya, hubungan kedua negara kembali memanas pasca China melapor kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai kebijakan AS yang dianggap merugikan, yaitu bea masuk anti-dumping terhadap berbagai produk Negeri Tirai Bambu.

China mengeluh karena kebijakan ini merugikan mereka hingga US$ 7,04 miliar per tahun. Oleh karena itu, China meminta restu kepada WTO untuk menerapkan kebijakan serupa dengan nilai yang sama bagi produk-produk impor asal AS.

Kubu China pun menunjukkan respon positif. Pada sore hari ini waktu setempat, Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi bahwa Beijing telah menerima undangan dari AS dan mereka menyambutnya.

Dari kawasan regional, sentimen positif datang dari rilis data ekonomi di Jepang. Pemesanan mesin periode Juli meroket sebesar 13,9% YoY, jauh mengalahkan konsensus sebesar 4,7% YoY.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular