
Diselimuti Sentimen Positif, Bursa Asia Kompak ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 September 2018 09:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka di zona hijau pada pagi hari ini: indeks Shanghai naik 0,87%, indeks Hang Seng naik 1,72%, indeks Nikkei naik 0,24%, indeks Kospi naik 0,1%, dan indeks Strait Times naik 0,17%.
Optimisme bahwa AS dan China bisa segera menyelesaikan friksi dagang yang selama ini terjadi membuat bursa saham menjadi menarik di mata investor. Reuters mengabarkan bahwa Washington telah mengontak Beijing untuk membahas rencana dialog perdagangan.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin diberitakan telah mengirim undangan kepada sejumlah pejabat di China, termasuk Perdana Menteri Liu He, untuk berbicara soal isu-isu perdagangan. Sumber di lingkaran Gedung Putih mengungkapkan, waktu dan tempat pertemuan belum terlalu terlihat. Namun, pertemuan itu kemungkinan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Jika perundingan jadi dilakukan, pelaku pasar setidaknya berharap bahwa bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar yang sudah melewati tahap dengar pendapat tidak jadi diterapkan oleh AS. Pasalnya, besarnya nilai barang yang disasar dipastikan akan mempengaruhi laju perekonomian kedua negara.
Sebelumnya, hubungan kedua negara kembali memanas pasca China melapor kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai kebijakan AS yang dianggap merugikan, yaitu bea masuk anti-dumping terhadap berbagai produk Negeri Tirai Bambu. China mengeluh karena kebijakan ini merugikan mereka hingga US$ 7,04 miliar per tahun. Oleh karena itu, China meminta restu kepada WTO untuk menerapkan kebijakan serupa dengan nilai yang sama bagi produk-produk impor asal AS.
Dari kawasan regional, sentimen positif datang dari rilis data ekonomi di Jepang. Pemesanan mesin periode Juli meroket sebesar 13,9% YoY, jauh mengalahkan konsensus yang sebesar 4,7% YoY.
Pada hari ini, data pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) di China per akhir Agustus 2018 akan diumumkan. Sementara di Hong Kong, data pertumbuhan industrial production periode kuartal-II 2018 akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Optimisme bahwa AS dan China bisa segera menyelesaikan friksi dagang yang selama ini terjadi membuat bursa saham menjadi menarik di mata investor. Reuters mengabarkan bahwa Washington telah mengontak Beijing untuk membahas rencana dialog perdagangan.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin diberitakan telah mengirim undangan kepada sejumlah pejabat di China, termasuk Perdana Menteri Liu He, untuk berbicara soal isu-isu perdagangan. Sumber di lingkaran Gedung Putih mengungkapkan, waktu dan tempat pertemuan belum terlalu terlihat. Namun, pertemuan itu kemungkinan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Sebelumnya, hubungan kedua negara kembali memanas pasca China melapor kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai kebijakan AS yang dianggap merugikan, yaitu bea masuk anti-dumping terhadap berbagai produk Negeri Tirai Bambu. China mengeluh karena kebijakan ini merugikan mereka hingga US$ 7,04 miliar per tahun. Oleh karena itu, China meminta restu kepada WTO untuk menerapkan kebijakan serupa dengan nilai yang sama bagi produk-produk impor asal AS.
Dari kawasan regional, sentimen positif datang dari rilis data ekonomi di Jepang. Pemesanan mesin periode Juli meroket sebesar 13,9% YoY, jauh mengalahkan konsensus yang sebesar 4,7% YoY.
Pada hari ini, data pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) di China per akhir Agustus 2018 akan diumumkan. Sementara di Hong Kong, data pertumbuhan industrial production periode kuartal-II 2018 akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular