Campur Aduk Sentimen Positif & Negatif, Bursa Asia Bervariasi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 September 2018 09:11
Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada hari ini.
Foto: Tokyo Stock Exchange TSE (REUTERS/Thomas Peter)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada hari ini: indeks Nikkei naik 0,17%, indeks Kospi naik 0,13%, indeks Hang Seng naik 0,15%, indeks Strait Times turun 0,09%, dan indeks Shanghai turun 0,19%.

Sentimen positif dan negatif mewarnai jalannya perdagangan hari ini. Suntikan energi bagi bursa saham Benua Kuning datang dari rencana pertemuan babak dua antara Presiden AS Donald Trump dengan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un.

Pada hari Senin (10/9/2018), Gedung Putih mengumumkan bahwa Trump telah menerima permintaan dari Kim Jong Un untuk pertemuan tindak lanjut setelah pertemuan bersejarah mereka di Singapura pada Juni 2018.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan pemerintah terbuka untuk permintaan tersebut dan sudah dalam proses mempersiapkan pertemuan itu.

Rencana pertemuan babak dua ini lantas memberikan optimisme bahwa denuklirisasi secara penuh di Semenanjung Korea bisa benar-benar terjadi. Sebelumnya, AS dan Korea Utara masih bersitegang mengenai hal ini walaupun Trump dan Kim sudah bertemu.

Di sisi lain, sentimen negatif datang dari hubungan antara AS dan China di bidang perdagangan yang kian panas. China telah resmi melapor kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai kebijakan AS yang dianggap merugikan, yaitu bea masuk anti-dumping terhadap berbagai produk Negeri Tirai Bambu.

China mengeluh karena kebijakan ini merugikan mereka hingga US$ 7,04 miliar per tahun. Oleh karena itu, China meminta restu kepada WTO untuk menerapkan kebijakan serupa dengan nilai yang sama bagi produk-produk impor asal AS.

Hal ini lantas menambah panas hubungan antar kedua negara yang sudah dilanda ketidakpastian mengenai penerapan bea masuk baru bagi impor produk China senilai US$ 200 miliar oleh AS. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kebijakan ini bisa mulai diberlakukan dalam waktu yang sangat dekat.

Belum lagi, Trump juga sudah mengungkapkan bahwa AS bisa mengenakan bea masuk baru bagi produk impor China lainnya senilai US$ 267 miliar.

"Saya benci mengatakan ini, tapi dibalik itu (bea masuk yang menyasar produk impor China senilai US$ 200 miliar), ada US$ 267 miliar lainnya yang bisa diterapkan dalam pemberitahuan yang singkat jika saya mau", papar Trump, dikutip dari CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular