
Beda Dolar AS Pada 1998 dan Sekarang Menurut DGS BI
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
10 September 2018 17:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan awal pekan ini. Pada Senin (10/9/2018) pukul 16:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.852 di pasar spot. Rupiah melemah 0,25% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan rupiah tidak akan lebih dalam. Sebab, BI akan terus berada di pasar untuk menstabilkan rupiah.
Selain itu, Mirza menekan anjloknya rupiah saat ini tidak bisa disamakan dengan krisis 1998 lalu. Kondisi ketika itu berbeda dengan saat ini. Sebab, yang mengalami pelemahan bukan hanya Indonesia, tapi negara emerging market lainnya.
"Bahkan jauh lebih (melemah) dari pada kita. Negara seperti Australia juga melemah sama dengan kita, negara Selandia Baru juga melemah," ujarnya di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Mirza meyakinkan pelemahan kali ini disebabkan oleh kuatnya tekanan dari global seperti rencana kenaikan suku bunga AS, perang dagang dan kriris di Turki serta Argentina.
"Jadi tidak menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena fundamental ekonomi kita kuat," tegasnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan rupiah tidak akan lebih dalam. Sebab, BI akan terus berada di pasar untuk menstabilkan rupiah.
Mirza meyakinkan pelemahan kali ini disebabkan oleh kuatnya tekanan dari global seperti rencana kenaikan suku bunga AS, perang dagang dan kriris di Turki serta Argentina.
"Jadi tidak menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena fundamental ekonomi kita kuat," tegasnya.
![]() |
(miq/miq) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Most Popular