
Analisis Teknikal
Lanjutkan Technical Rebound, Ada Potensi IHSG Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 September 2018 07:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Jumat (7/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak cenderung naik dalam rentang perdagangan antara 5.746 hingga 5.838.
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Dimulai dengan terbentuknya grafik berpola inside bar (bullish harami) yang memberikan sinyal penguatan bersifat kurang kuat pada penutupan kemarin.
Mengacu pada indikator stochastic slow, indeks terlihat berada pada area netral, namun demikian arahnya mulai menjauhi level jenuh jualnya (oversold).
Mengawali perdagangan dengan pelemahan (gap down) 92 poin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik menguat secara teknikal (technical rebound) dengan kenaikan 92 poin (+1,62%) ke level 5.776. Penguatan indeks kemarin terjadi karena investor merasa pelemahan IHSG sehari sebelumnya sudah terlalu dalam.
Pada sesi I, indeks cenderung menguat, nampaknya para pelaku pasar telah menyesuaikan persepsi mereka dalam menanggapi sentimen negatif dari global di mana sejumlah negara mengalami depresiasi mata uang di hadapan dolar AS.
Kemarin US$1 diperdagangkan pada level Rp 14.855 di penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,30% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin Rabu (5/9/2018).
Sesi I akhirnya ditutup menguat 7 poin (+0,13%) ke level 5.691. Indeks sektor aneka industri menjadi pemberat IHSG dengan penurunan 1,52%, memberikan sumbangan penurunan 4.5 poin bagi IHSG. Lain halnya dengan indeks sektor konsumer yang menguat 1,26% dan memberikan 14 poin penguatan terhadap IHSG sesi tersebut.
Memasuki sesi II, indeks cenderung menguat melanjutkan technical rebound di sesi I, indeks kembali bergerak di atas 5.700 sebagai level penopang harga turunnya (suppport) akhirnya pada kemarin indeks ditutup pada level 5.776.
Semua sektor menguat, dipimpin oleh sektor keuangan yang menguat 2,0%, memberikan sumbangan kenaikan 33 poin bagi IHSG, disusul indeks sektor konsumer yang menguat 1,26%, memberikan 22 poin penguatan IHSG kemarin.
Mengutip data bursa, frekuensi perdagangan kemarin sebanyak 93 juta unit saham atau senilai Rp 9,1 triliun rupiah, naik dibandingkan nilai perdagangan kemarin yang mencapai Rp 8,7 triliun.
Adapun investor asing pada kemarin kembali membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 800 miliar, sedikit lebih kecil dibandingkan net sell di pasar reguler senilai Rp 892 miliar.
Dari Amerika Serikat (AS), bursa AS ditutup bervariasi di antaranya: Indeks Dow Jones (+0,09%) dan S&P 500 (-0,28%). Dari Asia, bursa cenderung terkoreksi di antaranya: Nikkei (-0,35%), ASX 200 (-0,45%) dan Kospi (-0,04%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Dimulai dengan terbentuknya grafik berpola inside bar (bullish harami) yang memberikan sinyal penguatan bersifat kurang kuat pada penutupan kemarin.
Mengacu pada indikator stochastic slow, indeks terlihat berada pada area netral, namun demikian arahnya mulai menjauhi level jenuh jualnya (oversold).
![]() |
Pada sesi I, indeks cenderung menguat, nampaknya para pelaku pasar telah menyesuaikan persepsi mereka dalam menanggapi sentimen negatif dari global di mana sejumlah negara mengalami depresiasi mata uang di hadapan dolar AS.
Kemarin US$1 diperdagangkan pada level Rp 14.855 di penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,30% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin Rabu (5/9/2018).
Sesi I akhirnya ditutup menguat 7 poin (+0,13%) ke level 5.691. Indeks sektor aneka industri menjadi pemberat IHSG dengan penurunan 1,52%, memberikan sumbangan penurunan 4.5 poin bagi IHSG. Lain halnya dengan indeks sektor konsumer yang menguat 1,26% dan memberikan 14 poin penguatan terhadap IHSG sesi tersebut.
Memasuki sesi II, indeks cenderung menguat melanjutkan technical rebound di sesi I, indeks kembali bergerak di atas 5.700 sebagai level penopang harga turunnya (suppport) akhirnya pada kemarin indeks ditutup pada level 5.776.
Semua sektor menguat, dipimpin oleh sektor keuangan yang menguat 2,0%, memberikan sumbangan kenaikan 33 poin bagi IHSG, disusul indeks sektor konsumer yang menguat 1,26%, memberikan 22 poin penguatan IHSG kemarin.
Mengutip data bursa, frekuensi perdagangan kemarin sebanyak 93 juta unit saham atau senilai Rp 9,1 triliun rupiah, naik dibandingkan nilai perdagangan kemarin yang mencapai Rp 8,7 triliun.
Adapun investor asing pada kemarin kembali membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 800 miliar, sedikit lebih kecil dibandingkan net sell di pasar reguler senilai Rp 892 miliar.
Dari Amerika Serikat (AS), bursa AS ditutup bervariasi di antaranya: Indeks Dow Jones (+0,09%) dan S&P 500 (-0,28%). Dari Asia, bursa cenderung terkoreksi di antaranya: Nikkei (-0,35%), ASX 200 (-0,45%) dan Kospi (-0,04%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Most Popular