
Intervensi BI dan Kebijakan Pemerintah Ampuh untuk IHSG
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
06 September 2018 18:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,63% pada perdagangan hari ini ke level 5.776,1. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 9,11 triliun dengan volume sebanyak 9,38 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan adalah 424.383 kali.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan intervensi Bank Indonesia (BI) dan kebijakan pemerintah untuk menekan pelemahan rupiah yang sempat menyentuh Rp 14.900/US$ dinilai sukses memberikan sentimen positif bagi para pelaku pasar yang beramai-ramai melakukan investasinya.
"Pelaku pasar masih apresiasi dalam intervensi pemerintah dalam menjaga fundamental ekonomi secara berkesinambungan. Lantas bahwasannya untuk prospek fundamental emiten-emiten kedepannya pun pasti akan mengalami prospek yang positif ya," ujar Nafan Kamis (6/9/18).
Lebih lanjut, saah satu kebijakan pemerintah yang dinilai memberi pergerakan positif bagi IHSG ialah pengetatan 1.147 impor barang-barang konsumsi yang akan mengalami kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22.
Namun, sentimen global salah satunya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan berbagai negara masih membayangi pasar hingga saat ini.
Tetapi jika faktor fundamental makro ekonomi Indonesia masih tetap stabil dan terjaga dipastikan para pelaku pasar akan tetap percaya untuk melakukan aksi beli ke berbagai saham dari berbagai sektor.
"Terkait dengan krisis yang berkelanjutan pada negara-negara emerging market misalnya Argentina dan lain-lain itu mesti perlu dilakukan solusi bersama ya. Meskipun dibayangi oleh sentimen eksternal, namun hal tersebut tidak membuat para pelaku pasar tidak cenderung panik dan mereka tetap masuk pada pasar modal kita," tambahnya.
Sementara itu, analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan sentimen positif hari ini diperkirakan mampu berlanjut besok. Sehingga dapat melanjutkan penguatan dari IHSG pada perdagangan selanjutnya.
"Hari ini hampir semua naik kecuali properti, sentimennya dari penguatan rupiah dan kebijakan pembatasan impor. Kedua itu yang memberikan sentimen positif utama yang menguatkan IHSG," ujarnya.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan intervensi Bank Indonesia (BI) dan kebijakan pemerintah untuk menekan pelemahan rupiah yang sempat menyentuh Rp 14.900/US$ dinilai sukses memberikan sentimen positif bagi para pelaku pasar yang beramai-ramai melakukan investasinya.
"Pelaku pasar masih apresiasi dalam intervensi pemerintah dalam menjaga fundamental ekonomi secara berkesinambungan. Lantas bahwasannya untuk prospek fundamental emiten-emiten kedepannya pun pasti akan mengalami prospek yang positif ya," ujar Nafan Kamis (6/9/18).
Namun, sentimen global salah satunya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan berbagai negara masih membayangi pasar hingga saat ini.
Tetapi jika faktor fundamental makro ekonomi Indonesia masih tetap stabil dan terjaga dipastikan para pelaku pasar akan tetap percaya untuk melakukan aksi beli ke berbagai saham dari berbagai sektor.
"Terkait dengan krisis yang berkelanjutan pada negara-negara emerging market misalnya Argentina dan lain-lain itu mesti perlu dilakukan solusi bersama ya. Meskipun dibayangi oleh sentimen eksternal, namun hal tersebut tidak membuat para pelaku pasar tidak cenderung panik dan mereka tetap masuk pada pasar modal kita," tambahnya.
Sementara itu, analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan sentimen positif hari ini diperkirakan mampu berlanjut besok. Sehingga dapat melanjutkan penguatan dari IHSG pada perdagangan selanjutnya.
"Hari ini hampir semua naik kecuali properti, sentimennya dari penguatan rupiah dan kebijakan pembatasan impor. Kedua itu yang memberikan sentimen positif utama yang menguatkan IHSG," ujarnya.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular