Merekam Kondisi Kemarin, Rupiah Melemah Tajam di Kurs Acuan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 September 2018 10:47
Dolar AS Tekan Tombol Pause
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Laju dolar AS terhenti setelah beberapa waktu tidak terhenti. Pada pukul 10:21 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama) melemah 0,11%. 

Mungkin memang sudah saatnya dolar AS menekan tombol pause. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah menguat 0,77%. Sedangkan selama 3 bulan ke belakang kenaikannya 1,78%, sementara 6 bulan terakhir mencapai 6,35%. 

Namun, investor bisa kembali masuk ke dolar AS jelang pengumuman data angka pengangguran Negeri Paman Sam pada akhir pekan ini. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pengangguran Agustus 2018 di 3,8%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,9%. 

Jika realisasi angka pengangguran sesuai ekspektasi, maka The Federal Reserve/The Fed akan semakin yakin untuk menaikkan suku bunga acuan pada rapat 26 September. Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan kenaikan suku bunga menjadi 2,2,25% pada rapat tersebut mencapai 99,8%. Amat sangat hampir pasti suku bunga akan naik. 

Kenaikan suku bunga yang hampir pasti menjadi motivasi bagi investor untuk semakin memburu dolar AS, karena berharap imbalan investasi mereka akan naik. Oleh karena itu, dolar AS boleh tertekan sekarang. Namun tidak lama lagi, mata uang Negeri Adidaya akan membalas dendam. 

Rupiah juga sepertinya terbantu oleh 'gerilya' Bank Indonesia (BI) di pasar valas dan Surat Berharga Negara (SBN). Penjagaan BI sepertinya lumayan ketat, terlihat dari kurs dolar AS yang tidak beranjak dari Rp 14.925 sejak pembukaan pasar. 

"Bank Indonesia terus melakukan stabilisasi di pasar valuta asing dan pasar obligasi negara," tegas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah, beberapa waktu lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular