
Penerbitan Lelang Sukuk Sesuai Target, Tetapi Permintaan Sepi
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
04 September 2018 21:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berhasil menerbitkan sukuk negara Rp 4,8 triliun dalam lelang rutin hari ini. Jumlah itu melampaui target yang ditetapkan di awal Rp 4 triliun di tengah nilai permintaan dari peserta lelang Rp 10,48 triliun.
Merujuk rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, jumlah permintaan yang masuk di bawah rerata permintaan dalam lelang surat berharga negara (SBSN/sukuk negara) sejak awal tahun Rp 13,2 triliun.
SBSN adalah surat berharga negara (SBN) berprinsip syariah yang diterbitkan pemerintah. Lelang SBN dilakukan dua pekan sekali setiap Selasa, berselang setiap pekan dengan SBSN.
Nilai permintaan peserta lelang yang kecil akan lebih menyudutkan pemerintah karena tersandera kebutuhan pembiayaan dari penerbitan efek utang dan kondisi pasar yang saat ini belum kondusif.
Hasil Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Sumber: Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Dari hasil lelang itu, terlihat bahwa jumlah persentase kompetitif yang dimenangkan pada seri surat perbendaharaan negara (SPN) yang hanya dituruti separuhnya, selebihnya berasal dari investor yang tidak kompetitif. Jumlah permintaan yang kecil, ditambah faktor koreksi pasar, juga membuat pemerintah perlu membayar yield yang lebih tinggi kepada peserta lelang dibandingkan dengan yield pasar.
Tersanderanya pemerintah juga dapat terlihat dari realisasi rerata yield tertimbang yang dikumpulkan dari lelang yang mayoritas berada di atas prediksi. Satu-satunya yield lelang yang berada di dalam rentang prediksi pelaku pasar (yang diterbitkan sebelum lelang) adalah seri PBS002 sebesar 8,1%.
Prediksi Lelang dan Realisasinya
Sumber: Diolah
Belum kondusifnya pasar dapat tercermin dari koreksi harga pasar obligasi hari ini, yang membuat tingkat imbal hasil-nya naik 14,7 basis poin (bps). Seri acuan menunjukkan koreksi signifikan dan sekaligus menaikkan yield-nya.
Keempat seri itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Yield keempat seri acuan membuatnya melambung ke level tertinggi sejak awal 2016.
Yield Obligasi Negara Acuan 4 Sep 2018
Sumber: Reuters
Koreksi hari ini juga membuat selisih(spread) surat utang pemerintah AS (US Treasury) dengan SBN tenor 10 tahun semakin melebar yaitu 545 bps. Yield US Treasury 10 tahun mencapai 2,88% dan berselisih dengan SBN tenor 10 tahun 8,34%.
Spread yang melebar, ditambah faktor turunnya yield US Treasury, seharusnya dapat membuat investor global memicu penyeimbangan (rebalancing) portofolionya dalam jangka pendek, terutama jika kondisi global membaik.
Rebalancing tersebut membuat investasi di pasar SBN rupiah menjadi sedikit lebih menarik karena lebih murah dibandingkan dengan sebelumnya. Pelemahan di pasar surat utang tersebut juga terjadi di pasar ekuitas dan pasar nilai rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Sukuk Global RI Laris US$ 2 M, Yield Lebih Rendah dari Target
Merujuk rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, jumlah permintaan yang masuk di bawah rerata permintaan dalam lelang surat berharga negara (SBSN/sukuk negara) sejak awal tahun Rp 13,2 triliun.
SBSN adalah surat berharga negara (SBN) berprinsip syariah yang diterbitkan pemerintah. Lelang SBN dilakukan dua pekan sekali setiap Selasa, berselang setiap pekan dengan SBSN.
Hasil Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
4-Sep-18 | SPN-05032019 | SPN-S 05062019 | PBS016 | PBS002 | PBS012 | PBS015 |
Jatuh tempo | 5-Mar-19 | 5-Jun-19 | 15-Mar-20 | 15-Jan-22 | 15-Nov-31 | 15-Jul-47 |
Kupon imbal hasil | Diskonto | Diskonto | 6.250% | 5.450% | 8.875% | 8.000% |
Yield rerata tertimbang | 6.483% | 6.922% | 7.875% | 8.100% | 8.857% | 9.079% |
Penawaran masuk | 3,801 | 2,750 | 1,978 | 553 | 953 | 445 |
Kompetitif dimenangkan | 550 | 600 | 1,068 | 305 | 803 | 145 |
Total dimenangkan | 1,100 | 1,200 | 1,100 | 330 | 900 | 175 |
Persentase dimenangkan | 50.00% | 50.00% | 97.09% | 92.42% | 89.22% | 82.86% |
Target indikatif | 4,000 | |||||
Total penawaran masuk | 10,480 | |||||
Penerbitan | 4,805 |
Dari hasil lelang itu, terlihat bahwa jumlah persentase kompetitif yang dimenangkan pada seri surat perbendaharaan negara (SPN) yang hanya dituruti separuhnya, selebihnya berasal dari investor yang tidak kompetitif. Jumlah permintaan yang kecil, ditambah faktor koreksi pasar, juga membuat pemerintah perlu membayar yield yang lebih tinggi kepada peserta lelang dibandingkan dengan yield pasar.
Tersanderanya pemerintah juga dapat terlihat dari realisasi rerata yield tertimbang yang dikumpulkan dari lelang yang mayoritas berada di atas prediksi. Satu-satunya yield lelang yang berada di dalam rentang prediksi pelaku pasar (yang diterbitkan sebelum lelang) adalah seri PBS002 sebesar 8,1%.
Prediksi Lelang dan Realisasinya
Seri | MNC Sekuritas | Mandiri Sekuritas | Realisasi Lelang |
SPN-S 05032019 | 6,34375% - 6,43750% | 6.36% | 6.483% |
SPN-S 05062019 | 6,59375% - 6,68750% | 6.67% | 6.922% |
PBS016 | 7,46875% - 7,56250% | 7.67% | 7.875% |
PBS002 | 8,09375% - 8,18750% | 7.95% | 8.100% |
PBS012 | 8,68750% - 8,78125% | 8.77% | 8.857% |
PBS015 | 8,84375% - 8,93750% | 8.95% | 9.079% |
Jumlah penawaran | Rp 5 triliun-Rp 13 triliun | Rp 10 triliun-Rp 15 triliun | Rp 10.48 triliun |
Belum kondusifnya pasar dapat tercermin dari koreksi harga pasar obligasi hari ini, yang membuat tingkat imbal hasil-nya naik 14,7 basis poin (bps). Seri acuan menunjukkan koreksi signifikan dan sekaligus menaikkan yield-nya.
Keempat seri itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Yield keempat seri acuan membuatnya melambung ke level tertinggi sejak awal 2016.
Yield Obligasi Negara Acuan 4 Sep 2018
Seri | Benchmark | Yield 3 Sep 2018 (%) | Yield 4 Sep 2018 (%) | Selisih (basis poin) |
FR0063 | 5 tahun | 8.056 | 8.191 | 13.50 |
FR0064 | 10 tahun | 8.23 | 8.34 | 11.00 |
FR0065 | 15 tahun | 8.379 | 8.553 | 17.40 |
FR0075 | 20 tahun | 8.736 | 8.905 | 16.90 |
Koreksi hari ini juga membuat selisih(spread) surat utang pemerintah AS (US Treasury) dengan SBN tenor 10 tahun semakin melebar yaitu 545 bps. Yield US Treasury 10 tahun mencapai 2,88% dan berselisih dengan SBN tenor 10 tahun 8,34%.
Spread yang melebar, ditambah faktor turunnya yield US Treasury, seharusnya dapat membuat investor global memicu penyeimbangan (rebalancing) portofolionya dalam jangka pendek, terutama jika kondisi global membaik.
Rebalancing tersebut membuat investasi di pasar SBN rupiah menjadi sedikit lebih menarik karena lebih murah dibandingkan dengan sebelumnya. Pelemahan di pasar surat utang tersebut juga terjadi di pasar ekuitas dan pasar nilai rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Sukuk Global RI Laris US$ 2 M, Yield Lebih Rendah dari Target
Most Popular