
SAP Ekspress Jual Saham di Pasar Perdana Rp 220-Rp 260/Saham
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 September 2018 15:39

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Satria Antaran Prima (SAP Express) akan melepaskan 600 juta atau setara dengan 60% sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (intial public offering/IPO). Saham tersebut akan dilepas dengan harga Rp 220-Rp 260/saham.
Dari aksi korporasi tersebut perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 132 miliar-Rp 156 miliar. Dana tersebut sebesar 61,5% akan digunakan untuk melunasi utang obligasi wajib konversi dan 38,5% untuk modal kerja perusahaan.
Direktur Utaman SAP Express Budiyanto Darmastono mengatakan melalui IPO ini perusahaan bisa memperkuat struktur permodalan untuk mengimbangi perkembangan jasa pengiriman dengan maraknya transaksi ritel melalui e-commerce.
"IPO ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan," kata Budiyanto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/9).
Perusahaan bekerja sama dengan RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
Masa penawaran awal (bookbuilding) telah dimulai pada 31 Agustus lalu dan berakhir pada 10 September nanti. Penawaran umum dilaksanakn oada 24-26 September dan target pencatatan pada akhir September atau awal Oktober 2018.
Hingga 31 Maret 2018, perusahaan mengantongi laba bruto sebesar Rp 10,8 miliar, naik 59,3% secara tahunan dari Rp 6,8 miliar. Sementara pendapatan pada periode yang sama naik 54,3% menjadi Rp 48,2 miliar dari Rp 31,2 miliar year on year.
Adapun untuk aset perusahaan tercatat sebesar Rp 56,3 miliar di akhir kuartal pertama 2018. Liabilitas senilai Rp 47,3 miliar dan ekuitas Rp 8,9 miliar.
Saat ini perusahaan menangani beberapa klien untuk jasa pengiriman seperti Zilingo, Lazada, Blibli, Bank Mandiri, Bank BCA, Adira Finance, Indofood dan Unilever.
(hps) Next Article Bertambah 4 Calon Emiten, Jadi 22 Perusahan yang Mau IPO
Dari aksi korporasi tersebut perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 132 miliar-Rp 156 miliar. Dana tersebut sebesar 61,5% akan digunakan untuk melunasi utang obligasi wajib konversi dan 38,5% untuk modal kerja perusahaan.
Direktur Utaman SAP Express Budiyanto Darmastono mengatakan melalui IPO ini perusahaan bisa memperkuat struktur permodalan untuk mengimbangi perkembangan jasa pengiriman dengan maraknya transaksi ritel melalui e-commerce.
Perusahaan bekerja sama dengan RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
Masa penawaran awal (bookbuilding) telah dimulai pada 31 Agustus lalu dan berakhir pada 10 September nanti. Penawaran umum dilaksanakn oada 24-26 September dan target pencatatan pada akhir September atau awal Oktober 2018.
Hingga 31 Maret 2018, perusahaan mengantongi laba bruto sebesar Rp 10,8 miliar, naik 59,3% secara tahunan dari Rp 6,8 miliar. Sementara pendapatan pada periode yang sama naik 54,3% menjadi Rp 48,2 miliar dari Rp 31,2 miliar year on year.
Adapun untuk aset perusahaan tercatat sebesar Rp 56,3 miliar di akhir kuartal pertama 2018. Liabilitas senilai Rp 47,3 miliar dan ekuitas Rp 8,9 miliar.
Saat ini perusahaan menangani beberapa klien untuk jasa pengiriman seperti Zilingo, Lazada, Blibli, Bank Mandiri, Bank BCA, Adira Finance, Indofood dan Unilever.
(hps) Next Article Bertambah 4 Calon Emiten, Jadi 22 Perusahan yang Mau IPO
Most Popular