Rupiah Terperosok ke Rp14.900/US$, Saatnya Investasi di Emas?
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
04 September 2018 15:56
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 2.020 menjadi Rp 604.290 per gram, seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah hari ini.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia hari ini (4/9/18) pantauan terakhir 14:41, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik lagi 0,34% menjadi Rp 604.290 per gram dari harga kemarin Rp 602.270 per gram. Harga itu juga mencerminkan harga per batang ukuran 100 gram Rp 60,42 juta per batang. Kenaikan harga juga mencerminkan semakin banyak tekanan beli terhadap instrumen investasi tersebut.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda dan dikinikan (di-udpate) setiap hari.
Sumber: Logammulia
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 569.000 per gram, naik Rp 3.000 (0,53%) dari posisi kemarin Rp 566.000 per gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Penguatan emas mengindikasikan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel terjangkau ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih mencekam. Nilai tukar rupiah terus melemah 100 poin (0,68%) di hadapan tiap dolar AS hingga di atas level psikologis Rp 14.000, tepatnya Rp 14.910. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga masih terkoreksi meskipun lebih tidak signifikan dibanding mata uang garuda, yaitu turun 26 poin (0,44%) menjadi 5.941.
Di pasar obligasi rupiah pemerintah, seluruh empat seri acuan terkoreksi signifikan, dengan rerata kenaikan tingkat imbal hasil (yield) 13 basis poin (bps) pada pantauan terakhir 14:39. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield seri acuan 5 tahun naik hingga 8,2%, seri 10 tahun menjadi 8,32%, seri 15 tahun 8,56%, dan 20 tahun menjadi 8,85%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/roy) Next Article Corona Kian Meluas, Emas Makin Diburu
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia hari ini (4/9/18) pantauan terakhir 14:41, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik lagi 0,34% menjadi Rp 604.290 per gram dari harga kemarin Rp 602.270 per gram. Harga itu juga mencerminkan harga per batang ukuran 100 gram Rp 60,42 juta per batang. Kenaikan harga juga mencerminkan semakin banyak tekanan beli terhadap instrumen investasi tersebut.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda dan dikinikan (di-udpate) setiap hari.
| Produk | Gram | Harga per gram 4 Sep 18 (Rp) | Harga per gram 3 Sep 18 (Rp) | Selisih (%) |
| Emas Batangan | 1 | 656,000 | 654,000 | 0.31% |
| Emas Batangan | 2 | 631,500 | 629,500 | 0.32% |
| Emas Batangan | 3 | 625,333 | 623,333 | 0.32% |
| Emas Batangan | 5 | 621,400 | 619,400 | 0.32% |
| Emas Batangan | 10 | 612,900 | 610,900 | 0.33% |
| Emas Batangan | 25 | 607,900 | 605,900 | 0.33% |
| Emas Batangan | 50 | 605,500 | 603,480 | 0.33% |
| Emas Batangan | 100 | 604,290 | 602,270 | 0.34% |
| Emas Batangan | 250 | 602,726 | 600,706 | 0.34% |
| Emas Batangan | 500 | 602,120 | 600,102 | 0.34% |
| Harga beli kembali | 569,000 | 566,000 | 0.53% |
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 569.000 per gram, naik Rp 3.000 (0,53%) dari posisi kemarin Rp 566.000 per gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Penguatan emas mengindikasikan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel terjangkau ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih mencekam. Nilai tukar rupiah terus melemah 100 poin (0,68%) di hadapan tiap dolar AS hingga di atas level psikologis Rp 14.000, tepatnya Rp 14.910. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga masih terkoreksi meskipun lebih tidak signifikan dibanding mata uang garuda, yaitu turun 26 poin (0,44%) menjadi 5.941.
Di pasar obligasi rupiah pemerintah, seluruh empat seri acuan terkoreksi signifikan, dengan rerata kenaikan tingkat imbal hasil (yield) 13 basis poin (bps) pada pantauan terakhir 14:39. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield seri acuan 5 tahun naik hingga 8,2%, seri 10 tahun menjadi 8,32%, seri 15 tahun 8,56%, dan 20 tahun menjadi 8,85%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/roy) Next Article Corona Kian Meluas, Emas Makin Diburu
Most Popular