Rupiah ke Rp 14.800/US$, DPR Ramai-Ramai Kritik Jokowi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 September 2018 12:04
Kritikan tersebut, datang dari berbagai penjuru.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada siang ini, Selasa (4/9/2018) diagendakan menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi DPR tentang Nota Keuangan beserta RAPBN 2019.

Namun, sebelum menyampaikan jawaban atas pandangan fraksi, bendahara negara justru dihujani kritik oleh sejumlah anggota parlemen, terutama terkait dengan kondisi nilai tukar rupiah yang menembus level Rp 14.800/US$.

Kritikan tersebut, datang dari berbagai penjuru - terutama fraksi pendukung calon Presiden Prabowo Subianto -, sampai-sampai pimpinan sidang paripurna meminta anggota parlemen untuk menahan diri agar mendengarkan lebih dulu jawaban pemerintah.

Rupiah Rp 14.800/US$, DPR Ramai-ramai Kritik JokowiFoto: Rapat Paripurna DPR (CNBC Indonesia)


"Karena pertanyaan yang masuk begitu banyak, bagaimana kita laksanakan dulu agendanya? Setuju? jelas Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di ruang sidang paripurna, Selasa (4/9/2018).

Berikut kritikan yang dilontarkan dari sejumlah fraksi terkait kondisi nilai tukar dalam sidang paripurna :

Fraksi Gerindra Bambang Harto Soekartono

"Kurs mata uang asing sudah mencapai hampir mendekati Rp 15.000/US$. Presiden selalu katakan di hadapan rakyat bahwa kondisi ini adalah kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini sangat memprihatinkan,"

"Presiden mengatakan bahwa kurs dolar ini terjadi menguat di beberapa negara. Memang benar ada pengaruh di beberapa negara, tapi kondisi yang dialami Indonesia itu yang terparah. Di 2013, kurs dolar kita Rp 9500/US$, sedangkan di 2018 Rp 14.852/US$."

"Negara lain terjadi penurunan, tapi tidak sedrastis yang ada di Indonesia. Ini sangat rawan dan membahayakan karena hampir semua komoditi di kehidupan kita menggunakan kurs dolar. Ini tidak bisa dibiarkan. Tolong bu Menteri bisa sampaikan ke pak Presiden, ini sesuatu yang sudah mengkhawatirkan dan sangat memberatkan masyarakat."

Fraksi Demokrat Michael Watimena

"Sekarang nilai tukar sudah Rp 14.900/US$. Kondisi ini kami ingin untuk Ibu menjelaskan kami secar jujur dan setulus-tulusnya bagaimana kondisi fundamental kita saat ini. KIta tidak mau lagi dalam suasana kelam. Kita tidak mau lagi ada di dalam situasi seperti itu. Saya ada ketakutan, pembantu Presiden menyampaikan bahwa kita established tapi nyatanya kita dalam kondisi memprihatinkan."

"Beberapa hari lalu, Ibu bilang ada masalah ekonomi AS dan China. Kemudian muncul Turki dan Argentina. Kami mendengar penjelasan Ibu ada masalah eksternal terkati AS, China, Turki, dan Argentina. Kami tidak tau Sabtu Minggu ke depan ada persoalan eksternal, ada negara X yang buat kita alami kondisi saat ini. Jangan segala sesuatu dari pihak luar."





(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular