
Indeks Shanghai Dibuka Flat, Hang Seng Turun 0,34%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 September 2018 08:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka flat di level 2.720,72, sementara indeks Hang Seng turun 0,34% ke level 27.619,18.
Tekanan bagi kedua bursa saham datang dari krisis nilai tukar di Argentina dan Turki yang masih berlanjut. Pada perdagangan kemarin (3/9/2018), peso melemah 2,58% melawan dolar AS di pasar spot, sementara lira melemah 1,75%.
Langkah pengetatan anggaran yang ditempuh oleh Presiden Argentina Mauricio Macri tak juga berhasil meredam pelemahan peso. Kemarin, Macri beserta dengan Menteri Keuangan Nicolas Dujovne mengumumkan kenaikan tarif pajak ekspor dan pemangkasan jumlah kementerian demi menyeimbangkan keuangan negara tahun depan.
Langkah itu diambil saat Macri berupaya mendapatkan persetujuan International Monetary Fund (IMF) untuk mempercepat pencairan program pinjaman senilai US$ 50 miliar (Rp 742,3 triliun). Dujovne akan berbicara dengan pejabat senior IMF di Washington pada hari ini untuk mendiskusikan percepatan penyaluran pinjaman.
Tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong pada hari ini. Kemarin, Caixin Manufacturing PMI Final periode Agustus di China diumumkan di level 50,6, sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun oleh Reuters. Sebagai catatan, angka di atas 50 menandakan bahwa aktivitas manufaktur mengalami ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Tekanan bagi kedua bursa saham datang dari krisis nilai tukar di Argentina dan Turki yang masih berlanjut. Pada perdagangan kemarin (3/9/2018), peso melemah 2,58% melawan dolar AS di pasar spot, sementara lira melemah 1,75%.
Langkah pengetatan anggaran yang ditempuh oleh Presiden Argentina Mauricio Macri tak juga berhasil meredam pelemahan peso. Kemarin, Macri beserta dengan Menteri Keuangan Nicolas Dujovne mengumumkan kenaikan tarif pajak ekspor dan pemangkasan jumlah kementerian demi menyeimbangkan keuangan negara tahun depan.
Tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong pada hari ini. Kemarin, Caixin Manufacturing PMI Final periode Agustus di China diumumkan di level 50,6, sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun oleh Reuters. Sebagai catatan, angka di atas 50 menandakan bahwa aktivitas manufaktur mengalami ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Most Popular