
Asing Jual Saham, Ikut Jadi Pendorong Pelemahan Rupiah
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
03 September 2018 16:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Akumulasi jual bersih investor asing di pasar saham ikut menjadi salah satu penyebab pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Hari ini, jual bersih (net sell) investor asing pada perdagang hari ini mencapai Rp 265,81 miliar. Akumulasi jual tersebut dilakukan terhadap saham dari sektor perbankan, manufaktur hingga pertambangan yang diperkirakan terdampak dengan pelemahan rupiah.
Tercatat, jumlah asing yang melepas saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 61,56 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 56,15 miliar. Dua bank tersebut menjadi saham yang paling banyak dilepas oleh asing.
Selanjutnya, aksi jual asing juga dilakukan pada saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 45,45 miliar, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) senilai Rp 29,44 miliar dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) senilai Rp 23,49 miliar.
Menurut Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada, tentunya investor saat ini mengaitkan saham-saham emiten yang sangat berdampak kepada pelemahan Rupiah dan berimbas pada aksi jual yang dilakukan.
"Pasti investor mikirnya sudah jelek, terutama ke emiten-emiten yang punya eksposure beban Dolar AS," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (3/9/18).
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menambahkan investor seharusnya tidak perlu panik dan khawatir dengan adanya sentimen tersebut.
Menurutnya, pemerintah dipastikan akan melakukan berbagai upaya menekan laju pelemahan Rupiah didorong dengan faktor fundamental ekonomi yang masih kuat.
"Paling-paling kita masih harus melihat dari sentimen global yang terkait sentimen perang dagang yang masih berkelanjutan. kalau dilihat sifatnya pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya," ungkapnya.
(hps/hps) Next Article Pelemahan IHSG Diproyeksi Akan Berlanjut
Hari ini, jual bersih (net sell) investor asing pada perdagang hari ini mencapai Rp 265,81 miliar. Akumulasi jual tersebut dilakukan terhadap saham dari sektor perbankan, manufaktur hingga pertambangan yang diperkirakan terdampak dengan pelemahan rupiah.
Tercatat, jumlah asing yang melepas saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 61,56 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 56,15 miliar. Dua bank tersebut menjadi saham yang paling banyak dilepas oleh asing.
Menurut Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada, tentunya investor saat ini mengaitkan saham-saham emiten yang sangat berdampak kepada pelemahan Rupiah dan berimbas pada aksi jual yang dilakukan.
"Pasti investor mikirnya sudah jelek, terutama ke emiten-emiten yang punya eksposure beban Dolar AS," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (3/9/18).
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menambahkan investor seharusnya tidak perlu panik dan khawatir dengan adanya sentimen tersebut.
Menurutnya, pemerintah dipastikan akan melakukan berbagai upaya menekan laju pelemahan Rupiah didorong dengan faktor fundamental ekonomi yang masih kuat.
"Paling-paling kita masih harus melihat dari sentimen global yang terkait sentimen perang dagang yang masih berkelanjutan. kalau dilihat sifatnya pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya," ungkapnya.
(hps/hps) Next Article Pelemahan IHSG Diproyeksi Akan Berlanjut
Most Popular