
Analisis Teknikal
IHSG Tertahan Sentimen dalam Negeri, Ini Prediksi Sesi II
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 September 2018 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan koreksi sebesar 48 poin (-0,8%) ke level 5.970 pada perdagangan setengah hari pertama pada Senin (3/9/2018). Namun, kami melihat IHSG pada sesi II akan berkurang pelemahannya.
Mengutip data bursa, nilai transaksi sesi I mencapai Rp 2,4 triliun. Indeks sektor konsumer turun 1,12% disusul sektor keuangan yang terkoreksi 0,45% menjadikan kedua sektor tersebut sebagai pemberat indeks siang ini.
Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 39 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan net sell setengah hari kemarin sebesar Rp 2,9 miliar di pasar reguler.
Padahal, pagi tadi indeks bursa nasional mulai dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 7 poin (+0,12%), tetapi penguatannya berkurang hingga bergerak turun dan menyentuh level terendahnya pada pukul 11:59 di level 5.968 (-0,84%).
Rilis data indeks harga konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus menunjukkan deflasi sebesar 0,05%, yang ditanggapi negatif oleh pelaku pasar meski komponen inti masih mengalami inflasi sebesar 0,3% pada periode yang sama.
Kondisi ini diperburuk dengan nilai tukar rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 12:00 WIB di pasar spot, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.777 atau melemah 0,35% dibandingkan penutupan kemarin, menjadikan rupiah terlemah sejak krisis moneter 1998.
Lalu, bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
Kami memprediksi IHSG pada sesi II akan berkurang pelemahannya, meski para penjual (seller) lebih mendominasi perdagangan dan indeks setengah hari pertama ditutup dengan bentuk lilin hitam penutup (bearish engulfing) yang bersifat menurun meski bersifat sedang.
Indeks mulai terlihat tertekan dalam dalam jangka menengah pendek, karena bergerak di bawah garis rerata harga selama 5, 10 dan 20 harinya (MA 5, MA 10 dan MA 20) menurut indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA).
Namun demikian, tren jangka pendeknya masih menguat meski agak berkurang menurut indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), karena itu peluang indeks untuk berkurang pelemahannya masih ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini
Mengutip data bursa, nilai transaksi sesi I mencapai Rp 2,4 triliun. Indeks sektor konsumer turun 1,12% disusul sektor keuangan yang terkoreksi 0,45% menjadikan kedua sektor tersebut sebagai pemberat indeks siang ini.
Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 39 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan net sell setengah hari kemarin sebesar Rp 2,9 miliar di pasar reguler.
Rilis data indeks harga konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus menunjukkan deflasi sebesar 0,05%, yang ditanggapi negatif oleh pelaku pasar meski komponen inti masih mengalami inflasi sebesar 0,3% pada periode yang sama.
Kondisi ini diperburuk dengan nilai tukar rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 12:00 WIB di pasar spot, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.777 atau melemah 0,35% dibandingkan penutupan kemarin, menjadikan rupiah terlemah sejak krisis moneter 1998.
Lalu, bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
![]() |
Indeks mulai terlihat tertekan dalam dalam jangka menengah pendek, karena bergerak di bawah garis rerata harga selama 5, 10 dan 20 harinya (MA 5, MA 10 dan MA 20) menurut indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA).
Namun demikian, tren jangka pendeknya masih menguat meski agak berkurang menurut indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), karena itu peluang indeks untuk berkurang pelemahannya masih ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular