
Ulasan Teknikal
Perdagangan Cukup Ramai, IHSG Mampu Balik di Atas 6.000
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
31 August 2018 20:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang hari terjebak dalam zona merah, akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun sangat tipis 0,5 poin (-0,01%) ke 6.018, hampir sama dengan penutupan sebelumnya.
Hingga waktu penutupan pukul 15:50, indeks diperdagangkan pada level 5.986. Pada waktu pasca penutupan (after market) pukul 16:05-16:15 indeks terangkat naik ke level 6.018 atau kembali di atas level psikologis 6.000.
Mengutip data bursa, transaksi hari ini cukup ramai hingga mencapai Rp 8,7 triliun dengan indeks sektor konsumer menjadi motor penggerak IHSG dengan berbalik menguat 0,64% dibandingkan sesi I yang turun 1,7%. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 355 miliar di pasar reguler.
Penurunan indeks bursa nasional mulai terlihat pada sesi pembukaan dengan pelemahan (gap down) sebanyak 34 poin (-0,56%), yang membawa IHSG kembali ke bawah level 6.000. Sentimen negatif IHSG datang dari nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Hingga pukul 11:00 WIB di pasar spot, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.725 atau melemah 0,27% dibandingkan penutupan kemarin, menjadikan rupiah terlemah krisis moneter tahun 1998.
Pada sesi II, indeks cenderung menguat akibat sentimen positif kebijakan B20 yang akan diterapkan awal September 2018. Akhirnya, IHSG ditutup dengan pelemahan sangant tipis sebesar 0.5 poin, atau terkerek pada menit-menit akhir.
Kenaikan pada pasca perdagangan tersebut kemungkinan terjadi akibat window dressing di mana investor institusi (manajer investasi, asuransi serta dana pensiun) mempercantik laporan kinerjanya dengan membeli harga saham aset dasar investasi mereka (underlying asset) sehingga harganya naik dan nilai pengembangan investasi mereka pun tumbuh.
Secara teknikal, hari ini indeks membentuk pola grafik manusia menggantung (hanging man) yang memberikan sinyal bearish untuk perdagangan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Rupiah Masih Melemah, Bagaimana Nasib IHSG Hari Ini?
(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Hingga waktu penutupan pukul 15:50, indeks diperdagangkan pada level 5.986. Pada waktu pasca penutupan (after market) pukul 16:05-16:15 indeks terangkat naik ke level 6.018 atau kembali di atas level psikologis 6.000.
Mengutip data bursa, transaksi hari ini cukup ramai hingga mencapai Rp 8,7 triliun dengan indeks sektor konsumer menjadi motor penggerak IHSG dengan berbalik menguat 0,64% dibandingkan sesi I yang turun 1,7%. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 355 miliar di pasar reguler.
Hingga pukul 11:00 WIB di pasar spot, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.725 atau melemah 0,27% dibandingkan penutupan kemarin, menjadikan rupiah terlemah krisis moneter tahun 1998.
![]() |
Kenaikan pada pasca perdagangan tersebut kemungkinan terjadi akibat window dressing di mana investor institusi (manajer investasi, asuransi serta dana pensiun) mempercantik laporan kinerjanya dengan membeli harga saham aset dasar investasi mereka (underlying asset) sehingga harganya naik dan nilai pengembangan investasi mereka pun tumbuh.
Secara teknikal, hari ini indeks membentuk pola grafik manusia menggantung (hanging man) yang memberikan sinyal bearish untuk perdagangan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Rupiah Masih Melemah, Bagaimana Nasib IHSG Hari Ini?
(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular