Dolar Tembus Rp 14.700, LPS: Dampaknya Tak Baik Bagi RI

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
31 August 2018 12:37
LPS memandang pemerintah dan Bank Indonesia (BI) perlu bersinergi dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah
Foto: Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang pemerintah danĀ Bank Indonesia (BI) perlu bersinergi dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini. Pasalnya, hal tersebut penting agar Indonesia tidak terkena dampak kontigen atau disamakan kondisinya dengan negara lain yang lebih parah.

Direktur Group Risiko dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Ariefianto menjelaskan, sejak awal 2018 hingga saat ini, nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi 7,5%. "Depresiasi ini cukup besar karena dampak dari faktor eksternal,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (31/8/2018).

Dia mengungkapkan, faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah kondisi geopolitik dan juga perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China. Ditambah pula pernyataan Trump mengenai AS yang akan keluar dari WTO.
Dolar Tembus Rp 14.700, LPS: Dampaknya Tak Baik Bagi RIFoto: Kantor Pusat LPS (Detikcom)

"Pelemahan ini terjadi di semua mata uang sehingga menyebabkan investor lari ke negara safe heaven, hal yang terjadi adalah apresiasi dolar bukan semata depresiasi rupiah," jelas dia.

Dengan adanya pelemahan rupiah tersebut memang akan berdampak pada ekonomi dalam negeri. "Ke dalam negeri dampaknya tidak baik," papar dia.

Namun sejauh ini, BI sudah menaikkan bunga acuan dan juga melengkapinya dengan relaksasi LTV. Hal lain yang diperlukan saat ini adalah menjaga kredibilitas Indonesia agar tidak disamakan dengan negara emerging lain seperti Argentina dan Turki yang tingkat depresiasinya lebih dalam.

"Alhamdulillah, Indonesia diisi oleh pejabat yang profesional yang bisa mengeluarkan kebijakan independen sehingga ekonomi Indonesia masih dipandang sound dan resilience," ujar dia.

Ke depan, BI dan Kemenkeu harus tetap bersinergi untuk melakukan peredaman rupiah ini. Hal ini dilakukan melalui kebijakan gabungan, yakni apabila satu regulator mengeluarkan pengetatan kebijakan, maka regulator lainnya melakukan relaksasi.

(dru) Next Article Resep Kuatkan Rupiah Selain Kerek Bunga Acuan A la Bos LPS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular