
AS Tak Kenakan Bea Impor Baja RI, Begini Gerak Saham KRAS Cs
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
31 August 2018 09:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham produsen baja pada perdagangan pagi ini mulai bergerak setelah Amerikas Serikat memastikan tidak akan mengenakan tarif terhadap sejumlah produk impor baja dari Indonesia.
Harga saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) pagi ini naik 11,86% ke level Rp 132/saham. Volume perdagangan mencapai 871,2 ribu saham senilai Rp 112,74 juta.
Namun memang tak semua saham produsen baja bergerak naik signifikan pagi ini. Harga saham KRAS naik tipis 0,99% ke lever harga Rp 410/saham.
Saham JPRS stagnan di harga Rp 240/saham, saham GDST stagnan 188/saham, dan saham JKSW naik 1,45% ke level Rp 70/saham.
Kementerian Perdagangan mengungkap AS mengecualikan Indonesia dari tarif impor baja 25% dan aluminium 10%.
Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, mengatakan kebijakan itu spesifik terhadap 2 produk berdasarkan Kode HS dan diberikan ke perusahaan yang lolos syarat.
Dari salah HS itu, kata dia, terdapat produk baja tahan karat presisi (precision stainless steel).
"Eksklusi yang diberikan oleh AS itu on company basis. Saat ini yang dikasih baru 1 company/produsen Indonesia dan mendapatkan eksklusi untuk 2 specific products (HS). Dibatasi dengan kuota yaitu 235 ton dan akan dievaluasi setiap tahun. Untuk produk-produk tersebut tahun 2017 ekspor kita hanya mencapai 82 ton," katanya, Kamis (30/8/2018).
Lebih lanjut, dia mengatakan bagi produsen baja dan aluminium RI yang mendapat pengecualian itu akan menikmati bea masuk 0% dari Negeri Paman Sam.
Corporate Secretary PT Krakatau Steel Tbk Suriadi Arif mengatakan satu Kode HS yang dikecualikan tarif impor oleh AS itu adalah HS73.
"Yang masuk list adalah barang HS73, kemungkinan pipa atau produk turunan lainnya," kata dia.
Adapun komoditas yang masuk HS73 ini dikategorikan sebagai berbagai produk baja atau besi.
(hps/ray) Next Article Krakatau Steel Tambah Kepemilikan Saham di Pabrik Hilir Baja
Harga saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) pagi ini naik 11,86% ke level Rp 132/saham. Volume perdagangan mencapai 871,2 ribu saham senilai Rp 112,74 juta.
Namun memang tak semua saham produsen baja bergerak naik signifikan pagi ini. Harga saham KRAS naik tipis 0,99% ke lever harga Rp 410/saham.
Kementerian Perdagangan mengungkap AS mengecualikan Indonesia dari tarif impor baja 25% dan aluminium 10%.
Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, mengatakan kebijakan itu spesifik terhadap 2 produk berdasarkan Kode HS dan diberikan ke perusahaan yang lolos syarat.
Dari salah HS itu, kata dia, terdapat produk baja tahan karat presisi (precision stainless steel).
"Eksklusi yang diberikan oleh AS itu on company basis. Saat ini yang dikasih baru 1 company/produsen Indonesia dan mendapatkan eksklusi untuk 2 specific products (HS). Dibatasi dengan kuota yaitu 235 ton dan akan dievaluasi setiap tahun. Untuk produk-produk tersebut tahun 2017 ekspor kita hanya mencapai 82 ton," katanya, Kamis (30/8/2018).
Lebih lanjut, dia mengatakan bagi produsen baja dan aluminium RI yang mendapat pengecualian itu akan menikmati bea masuk 0% dari Negeri Paman Sam.
Corporate Secretary PT Krakatau Steel Tbk Suriadi Arif mengatakan satu Kode HS yang dikecualikan tarif impor oleh AS itu adalah HS73.
"Yang masuk list adalah barang HS73, kemungkinan pipa atau produk turunan lainnya," kata dia.
Adapun komoditas yang masuk HS73 ini dikategorikan sebagai berbagai produk baja atau besi.
(hps/ray) Next Article Krakatau Steel Tambah Kepemilikan Saham di Pabrik Hilir Baja
Most Popular