
Bisnis Jasa Meningkat, Laba Bersih Tower Bersama Naik 7,67%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
30 August 2018 17:47

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih senilai Rp 402,97 miliar pada semester I tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 7,67% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 374,28 miliar.
Kenaikan pendapatan perseroan didorong dengan pendapatan senilai Rp 2,07 triliun atau naik 7,10% dibandingkan dengan pendapatan pada semester I tahun lalu yakni senilai Rp 1,94 triliun.
Pendapatan tertinggi berasal dari pelanggan pihak ketiga yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang naik 6,48% menjadi Rp 930,65 miliar serta berkontribusi sebesar 44,77% pada total pendapatan di semester I tahun ini.
Sedangkan beban pokok pendapatan perseroan tercatat naik signifikan (+19,09%) pada semester I tahun ini menjadi Rp 380 miliar dibandingkan semester I tahun lalu senilai Rp 319,09 miliar. Beban tertinggi berasal dari beban amortisasi sewa lahan dan perijinan yang naik 30,15% menjadi Rp 142,58 miliar.
Sementara itu, liabilitas TBIG tercatat naik 11,25% menjadi Rp 24,93 triliun dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp 22,41 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan pada periode tersebut turun 7,14% menjadi Rp 2,95 triliun.
Sepanjang semester I 2018, aset perseroan tumbuh 8,96% menjadi senilai Rp 27,88 triliun dibandingkan dengan aset pada akhir 2017 senilai Rp 25,59 triliun.
Tahun ini TBIG menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Dana ini akan untuk membangun 1.000 tower dan 1.600 kolokasi.
Hingga saat ini, TBIG telah memiliki 13.500 tower hingga akhir 2017 lalu. Sehingga dengan target tahun ini, maka perusahaan akan memiliki total 14.500 tower hingga akhir tahun ini.
(hps/hps) Next Article TBIG Beri Pinjaman Cucu Usaha Rp 628 M untuk Bayar Utang
Kenaikan pendapatan perseroan didorong dengan pendapatan senilai Rp 2,07 triliun atau naik 7,10% dibandingkan dengan pendapatan pada semester I tahun lalu yakni senilai Rp 1,94 triliun.
Pendapatan tertinggi berasal dari pelanggan pihak ketiga yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang naik 6,48% menjadi Rp 930,65 miliar serta berkontribusi sebesar 44,77% pada total pendapatan di semester I tahun ini.
Sementara itu, liabilitas TBIG tercatat naik 11,25% menjadi Rp 24,93 triliun dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp 22,41 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan pada periode tersebut turun 7,14% menjadi Rp 2,95 triliun.
Sepanjang semester I 2018, aset perseroan tumbuh 8,96% menjadi senilai Rp 27,88 triliun dibandingkan dengan aset pada akhir 2017 senilai Rp 25,59 triliun.
Tahun ini TBIG menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Dana ini akan untuk membangun 1.000 tower dan 1.600 kolokasi.
Hingga saat ini, TBIG telah memiliki 13.500 tower hingga akhir 2017 lalu. Sehingga dengan target tahun ini, maka perusahaan akan memiliki total 14.500 tower hingga akhir tahun ini.
(hps/hps) Next Article TBIG Beri Pinjaman Cucu Usaha Rp 628 M untuk Bayar Utang
Most Popular