
Baru IPO, Dafam Laporkan Rugi Meningkat 3 Kali Lipat
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
29 August 2018 18:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru saja menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) mencatatkan kenaikan rugi bersih hingga 3 kali lipat. Kinerja tersebut tentu kurang menguntungkan bagi persepsi perseroan dimata investor.
(dob/hps) Next Article Baru IPO, Dafam Terbitkan MTN Rp 150 M untuk Akuisisi 3 Hotel
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, emiten perhotelan ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 9,79 miliar pada Semester I-2018, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya rugi tercatat Rp 3,06 miliar.
Kenaikan rugi bersih tersebut ditopang oleh kenaikan signifikan pada beban umum dan administrasi sebesar Rp 27,7 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 17,3 miliar. Sementara itu, beban pokok dan penjualan meningkat tipis menjadi Rp 25,19 miliar dari sebelumnya Rp 24,59 miliar.
Pada dasanya, emiten yang dikendalikan oleh keluarga Ferdinandus Soleh Dahlan ini mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 54,79 miliar, naik 17,03% dibandingkan setahun sebelumnya Rp 46,82 miliar. Namun, pada tahun ini emiten tidak mendapatkan keuntungan lainnya, sementara pada tahun lalu tercatat Rp 5,05 miliar.
Hingga akhir Juni 2018, Dafam Property mencatatkan total aset Rp 303,39 miliar, naik 8% dalam 6 bulan atau 31 Desember 2017.
Dafam resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada akhir April 2018 dengan harga IPO Rp 115. Pasca IPO, harga saham DFAM melesat hingga pada penutupan perdagangan hari ini tercatat Rp 1.110, atau hampir 10 kali lipat.
Kenaikan rugi bersih tersebut ditopang oleh kenaikan signifikan pada beban umum dan administrasi sebesar Rp 27,7 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 17,3 miliar. Sementara itu, beban pokok dan penjualan meningkat tipis menjadi Rp 25,19 miliar dari sebelumnya Rp 24,59 miliar.
Pada dasanya, emiten yang dikendalikan oleh keluarga Ferdinandus Soleh Dahlan ini mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 54,79 miliar, naik 17,03% dibandingkan setahun sebelumnya Rp 46,82 miliar. Namun, pada tahun ini emiten tidak mendapatkan keuntungan lainnya, sementara pada tahun lalu tercatat Rp 5,05 miliar.
Hingga akhir Juni 2018, Dafam Property mencatatkan total aset Rp 303,39 miliar, naik 8% dalam 6 bulan atau 31 Desember 2017.
Dafam resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada akhir April 2018 dengan harga IPO Rp 115. Pasca IPO, harga saham DFAM melesat hingga pada penutupan perdagangan hari ini tercatat Rp 1.110, atau hampir 10 kali lipat.
(dob/hps) Next Article Baru IPO, Dafam Terbitkan MTN Rp 150 M untuk Akuisisi 3 Hotel
Most Popular