Rupiah Melemah Terparah 2018, IHSG Jatuh 0,53%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 August 2018 12:43
IHSG jatuh 0,53% ke level 6,010.76 sampai dengan akhir sesi 1.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 0,53% ke level 6,010.76 sampai dengan akhir sesi I. IHSG melemah kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia justru diperdagangkan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,31%, indeks Kospi naik 0,19%, indeks Strait Times naik 0,12%, dan indeks Hang Seng naik 0,23%.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 3,56 triliun dengan volume sebanyak 5,37 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 180.871 kali.

Dari sisi eksternal, sejatinya ada sentimen positif berupa optimisme bahwa AS dan Kanada bisa sepakat terkait perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Sebelumnya, AS telah mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait hal ini.

Delegasi Kanada kini sudah berada di Washington untuk membahas kesepakatan perdagangan. Pihak AS optimistis kesepakatan dengan Kanada bisa tercapai pekan ini. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyatakan Kanada adalah mitra penting bagi Negeri Paman Sam sehingga kepentingan mereka tentu juga akan dilindungi.

"Pasar AS dan Kanada sudah begitu terhubung. Kesepakatan ini akan sangat penting bagi mereka, dan juga sangat penting buat kami," ujar Mnuchin, mengutip Reuters.

Namun, dolar AS yang begitu perkasa membuat IHSG tak bisa berbicara banyak. Hingga sesi 1 berakhir, rupiah diperdagangkan melemah 0,16% di pasar spot ke level Rp 14.640/dolar AS, sudah mengalahkan level penutupan terendah tahun ini yakni Rp 14.637/dolar AS yang dicapai pada 24 Agustus 2018.

Investor melakukan aksi ambil untung atas saham-saham dari sektor jasa keuangan dan barang konsumsi yang sudah banyak menguat dalam beberapa hari terakhir. Indeks sektor jasa keuangan terkoreksi sebesar 1,27%, sementara indeks sektor barang konsumsi melemah 0,63%.

Saham-saham sektor jasa keuangan yang dilepas investor diantaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-1,2%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-2,54%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-2,4%), PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (-1,79%), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-0,71%).

Sementara itu, saham-saham sektor barang konsumsi yang dilepas investor diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,96%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,79%), Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (-2,33%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (-0,39%), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk/ROTI (-2,58%).

Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang kuat jika disandingkan dengan mata uang negara-negara berkembang kawasan Asia. Melawan ringgit, dolar AS menguat 0,15%. Melawan baht, dolar AS menguat 0,4%. Sementara melawan rupee, dolar AS menguat 0,41%.

Dolar AS terdongkrak oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen periode Agustus versi the Conference Board yang diumumkan sebesar 133,4, mengungguli konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 126,7. Angka di atas 100 menunjukkan konsumen optimistis dengan situasi ekonomi terkini.

Capaian pada bulan Agustus merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2000 atau nyaris 18 tahun. Dengan capaian tersebut, perekonomian AS diproyeksikan akan semakin baik kedepannya, seiring dengan kencangnya konsumsi masyarakat. Pada akhirnya, persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve menjadi kembali menyeruak dan mendorong dolar AS menguat.

Efek samping lainnya dari pelemahan rupiah adalah aksi jual investor asing, dengan nilai bersih sebesar Rp 207,7 miliar. Ketika rupiah melemah melawan dolar AS, berinvestasi dalam instrumen yang berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi rugi kurs yang harus ditanggung.

5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 55,6 miliar), PT Matahari Department Store Tbk/LPPF (Rp 52,1 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 45 miliar), PT Multi Bintang Indonesia Tbk/MLBI (Rp 34,9 miliar), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (Rp 34,1 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Pergerakan IHSG dan Rupiah Jelang Akhir Pekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular