AS-Meksiko 'Rujuk', Bursa Saham Asia Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 August 2018 17:21
Bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,06%, indeks Kospi naik 0,17%, indeks Strait Times naik 0,68%, dan indeks Hang Seng naik 0,28%.

Tercapainya kesepakatan bilateral antara AS dan Meksiko terkait perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) membuat investor bersemangat untuk masuk ke bursa saham Benua Kuning. Sebelumnya, alotnya negosiasi antar kedua negara telah memberikan tekanan bagi bursa saham dunia.

Salah satu poin kesepakatan AS-Meksiko adalah di sektor otomotif. Kandungan dalam negeri dalam produk otomotif dinaikkan dari 62,5% menjadi 75%. Ini akan menggairahkan produksi otomotif di kedua negara.

Terjalinnya kesepakatan dengan Meksiko lantas membuat investor optimis bahwa kesepakatan dengan negara NAFTA lainnya yaitu Kanada juga bisa tercapai. Terlebih, pernyataan positif sudah terlontar dari pihak Negeri Daun Maple.

"Kanada akan bergabung di dalam diskusi isu bilateral maupun trilateral. Kami senang melakukannya, apalagi saat isu bilateral Meksiko-AS telah selesai," papar Chrystia Freeland, Menteri Luar Negeri Kanada.

Tidak hanya dengan para tetangganya yakni Meksiko dan Kanada, AS pun bergerak cepat untuk menyelesaikan negosiasi dengan Uni Eropa. Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump telah bertemu dengan Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker dan keduanya telah menyepakati sejumlah hal di bidang perdagangan seperti pembelian kedelai dan gas alam cair (LNG) AS oleh Uni Eropa.

Emely Haber, Duta Besar Jerman untuk AS, mengungkapkan kelompok kerja yang dibentuk AS-Uni Eropa sudah melakukan pertemuan untuk mempercepat penyelesaian detil-detil kesepakatan dagang. Pembicaraan ini ditargetkan rampung sebelum Mei 2019, saat pemilihan parlemen Uni Eropa.

"AS ingin agar segera ada penyelesaian. Kami punya agenda pemilihan parlemen tahun depan. Kesepakatan akan dicapai sebelum pemilihan tersebut," kata Haber, dikutip dari Reuters.

Selain itu, penguatan nilai tukar yuan juga memberikan suntikan energi bagi bursa saham Asia. Hingga sore hari, yuan menguat 0,14% melawan dolar AS di pasar spot melawan dolar AS. Langkah stabilisasi yang diambil oleh People's Bank of China (PBoC) selaku bank sentral China dengan mengubah metodologi penentuan nilai tengah mata uang yuan nampak memberikan dampak positif.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Asia Terbelah oleh Perkembangan China- Amerika, Nikkei Ngacir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular