Jokowi Curhat ke Bos Bank Dunia, Tapi Malah Kebingungan...

Arys Aditya, CNBC Indonesia
28 August 2018 10:09
Jokowi Curhat ke Bos Bank Dunia, Tapi Malah Kebingungan...
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan 26 konglomerat generasi kedua dan ketiga di Istana Merdeka kemarin, Senin (27/8/2018). Pada kesempatan tersebut, Jokowi bercerita saat pertemuannya dengan Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim.

Ia mempertanyakan soal ekonomi dunia yang selalu bergejolak di luar ekspektasi. Harapannya, Jim Yong Kim bisa menjawab secara lengkap apa yang tengah terjadi. Namun jawaban Bos World Bank justru membuat Jokowi bingung.

"Kalau dulu orang berbicara takut pada perang dagang China-Amerika Serikat sekarang tambah lagi dengan urusan Turki dan tidak tahu ada ketidakpastian apa lagi yang menyebabkan ekonomi dunia semakin tidak menentu," kata Jokowi di Istana Negara.




"Terakhir waktu saya ketemu Presiden Bank Dunia, Presiden Kim, saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum," tanya Presiden.

"Apa saran kamu kepada Indonesia?" imbuhnya.

"Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi," tutur Jokowi menirukan ucapan Bos Bank Dunia.

Menurut Jokowi, apapun yang terjadi di global haruslah diantisipasi dengan meningkatkan perbaikan fundamental ekonomi dalam negeri.

"Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," tutur Jokowi.


(NEXT)




 Jokowi mengungkapkan terdapat dua isu besar yang Indonesia harus hadapi. Defisit transaksi berjalan yang dipengaruhi negatifnya neraca dagang merupakan problem pertama.

"Saya kira sekarang problem terbesar kita masih ada di defisit transaksi berjalan, current account deficit, ini memang sudah lama sekali yang tidak diperbaiki, saya kira kita akan fokus di sana, termasuk terutama juga di neraca perdagangan," kata Jokowi.

Sementara yang kedua, Jokowi mengatakan keseimbangan primer yang juga melebar. Keseimbangan primer merupakan tolak ukur pembayaran utang dengan menggunakan utang baru.

"Kedua, yakni keseimbangan primer, saya kira kalau kita bisa menyelesaikan ini dalam saya yakin dalam setahun ini saya yakin kita bisa selesaikan," tegas Presiden.

Jokowi Curhat ke Bos Bank Dunia, Tapi Malah Kebingungan...Foto: Aristya Rahadian Krisabella




(dru/dru) Next Article Neraca Dagang Maret 2020 Surplus US$ 740 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular