Fokus Investor

Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Simak Rekomendasi Broker Ini

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 August 2018 08:17
Kiwoom Sekuritas Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Kiwoom Sekuritas menyatakan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut yang kini tengah memasuki babak baru, meskipun saat ini mereka tengah berdiskusi mengenai perdagangan.

"AS mulai menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 25% atas produk China senilai US$ 16 miliar. China pun diprediksi akan melakukan hal yang sama kepada Amerika terkait hal ini", ungkap market review Kiwoom.

Beralih dari sana, postur RAPBN 2019 yang lebih kredibel memberikan kepercayaan yang positif terhadap pasar untuk tahun depan, infrastruktur akan menjadi pilihan. 

Dengan alokasi dana Rp 420 triliun, pemerintah terus berfokus untuk mengembangkan infrastruktur. Secara teknikal hari indeks IHSG diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5.947-6.004.

Saham-saham yang perlu diperhatikan diantaranya :

1. PT Astra International Tbk (ASII)

Pada bulan Juli 2018 dimana kendaraan roda empat telah mengalami peningkatan volume penjualannya di 55.000 unit, sehingga sampai di semester I-2018 volume wholesales Astra sekitar 323.000 unit tentunya ini akan memberikan kontribusi pendapatan perusahaan.

Pada semester I 2018, penjualan untuk segmen otomotif sebesar Rp 51,31 triliun. Tumbuh 8,99% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 47,08 triliun. Sedangkan untuk segmen alat berat sebesar Rp 38,94 triliun atau tumbuh 32,31% dari tahun lalu sebesar Rp 29,43 triliun.

Secara jangka pendek,rekomendasi jual memiliki probabilitas 45% dengan target di level Rp 7.350 dan exit di level harga Rp 7.750. Sedangkan rekomendasi beli memiliki probabilitas 55% di target Rp 7.650 dan exit Rp 6.550, sedangkan support area berada di level Rp 7.285 dan resistance di level harga Rp 7.515.

2. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

menargetkan kenaikan penjualan di kisaran 35%-40% dan laba bersih sebesar 20%-25% pada tahun ini dengan sejumlah strategi telah disiapkan.

Perusahaan dengan sejumlah strategi yang dimiliki tentunya akan terus berinovasi dalam pengembangan produksi dan juga berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar baik lokal maupun luar negeri. 

Sebagai informasi, selama semester pertama tahun ini, total penjualan kotor SRIL naik sebesar 35,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama.
Strategi buy untuk investasi memiliki probabilitas 68% dengan target di level harga Rp 475 dan exit di level Rp 280/saham. Area support berada di level Rp 330 dan resistance di level Rp 345.


(roy/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular