
Babak Belur, Saham Telkom dan BNI Paling Banyak Dilepas Asing
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
23 August 2018 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat paling banyak di lepas investor asing hingga satu setengah jam perdagangan. Dua saham tersebut belakangan dalam sebulan terakhir paling banyak dilepas investor asing.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tercatat paling banyak dilepas investor asing. Nilai jual bersih (net sell) tercatat sebesar Rp 50,91 miliar. Tekanan jual asing tersebut membuat harga saham perseroan turun 1,49% ke level harga Rp 3.300/saham, dengan volume perdagangan sebesar 110,59 juta saham senilai Rp 369,24 miliar.
Dalam sebulan terakhir, total akumulasi jual bersih saham Telkom mencapai Rp 1,74 triliun. Secara total nilai akumulasi jual investor asing dari awal tahun hingga hari ini mencapai Rp 6,31 triliun.
Sepanjang kuartal II-2018, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,96 triliun, sangat jauh dari rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 5,96 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TLKM anjlok hingga 45,4%.
Anjloknya laba bersih perusahaan salah satunya disebabkan oleh penjualan yang tak mencapai target. Sepanjang kuartal II, penjualan TLKM tercatat sebesar Rp 33,03 triliun, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 33,91 triliun.
Jika dilihat secara semesteran, TLKM mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28,1% sepanjang semester I-2018 menjadi Rp 8,69 triliun. Pada semester I-2017, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 12,1 triliun.
Saham BUMN yang juga banyak dilepas investor asing hari ini adalah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai net sell sebesar Rp 19,5 miliar, dimana harga saham stagnan pada level harga Rp 7.375/saham.
Sama seperti Telkom, saham BBNI dalam sebulan terakhir memang banyak dijual investor asing. Total net sell investor asing dalams sebulan ini tercatat mencapai Rp 834,6 miliar, terbesar kedua setelah Telkom dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Dari awal tahun hingga hari ini, saham BNI sudah dilepas investor asing sebanyak Rp 5,2 triliun.
Dari sisi kinerja, BNI mencatat pertumbuhan laba bersih 16% ke angka Rp 7,44 triliun pada semester I-2018. Sebelumnya pada semester I-2017, laba bersih BBNI mencapai Rp 6,41 triliun. Perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,3% ke angka Rp 17,45 triliun.
(hps/dob) Next Article Bursa Asia & Dua Saham Ini Membantu IHSG Balik ke 6.600
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tercatat paling banyak dilepas investor asing. Nilai jual bersih (net sell) tercatat sebesar Rp 50,91 miliar. Tekanan jual asing tersebut membuat harga saham perseroan turun 1,49% ke level harga Rp 3.300/saham, dengan volume perdagangan sebesar 110,59 juta saham senilai Rp 369,24 miliar.
Dalam sebulan terakhir, total akumulasi jual bersih saham Telkom mencapai Rp 1,74 triliun. Secara total nilai akumulasi jual investor asing dari awal tahun hingga hari ini mencapai Rp 6,31 triliun.
Anjloknya laba bersih perusahaan salah satunya disebabkan oleh penjualan yang tak mencapai target. Sepanjang kuartal II, penjualan TLKM tercatat sebesar Rp 33,03 triliun, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 33,91 triliun.
Jika dilihat secara semesteran, TLKM mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28,1% sepanjang semester I-2018 menjadi Rp 8,69 triliun. Pada semester I-2017, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 12,1 triliun.
Saham BUMN yang juga banyak dilepas investor asing hari ini adalah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai net sell sebesar Rp 19,5 miliar, dimana harga saham stagnan pada level harga Rp 7.375/saham.
Sama seperti Telkom, saham BBNI dalam sebulan terakhir memang banyak dijual investor asing. Total net sell investor asing dalams sebulan ini tercatat mencapai Rp 834,6 miliar, terbesar kedua setelah Telkom dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Dari awal tahun hingga hari ini, saham BNI sudah dilepas investor asing sebanyak Rp 5,2 triliun.
Dari sisi kinerja, BNI mencatat pertumbuhan laba bersih 16% ke angka Rp 7,44 triliun pada semester I-2018. Sebelumnya pada semester I-2017, laba bersih BBNI mencapai Rp 6,41 triliun. Perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,3% ke angka Rp 17,45 triliun.
(hps/dob) Next Article Bursa Asia & Dua Saham Ini Membantu IHSG Balik ke 6.600
Most Popular