Investor Asing Masuk, Saham Perbankan Bergerak Naik

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 August 2018 10:49
Saham-saham emiten perbankan kompak mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten perbankan kompak mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 3,04%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 2,86%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,24%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,02%, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 0,53%.

Salah satu faktor yang memotori penguatan harga saham emiten-emiten perbankan adalah aksi beli investor asing. Hingga berita ini diturunkan, saham BBCA dibeli bersih investor asing senilai Rp 98 miliar, terbesar dibandingkan beli bersih pada saham-saham lainnya. Di posisi 2, ada saham BBRI yang dibeli bersih sebesar Rp 37,7 miliar.

Aksi beli dilakukan investor asing lantaran terdapat optimisme bahwa perundingan dagang antara AS dengan China pada 22-23 Agustus di Washington bisa membuahkan hasil yang manis dan mengakhiri friksi di bidang perdagangan yang selama ini telah memberikan tekanan bagi bursa saham dunia.

Sebelumnya, tensi perang dagang yang memanas antar kedua negara membuat investor asing meninggalkan pasar saham tanah air dengan melepas saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar seperti bank BUKU IV.

Kini, sebagai antisipasi berbaliknya kondisi, aksi beli dilakukan oleh investor asing.

Di sisi lain, pelemahan rupiah sangat mungkin membuat saham-saham perbankan kembali dilepas. Saat ini, rupiah melemah 0,36% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.628. Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang perkasa, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang menguat 0,3%.

Dolar AS menguat lantaran semakin mencuatnya persepsi bahwa the Federal Reserve akan mengerek suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini. Hal tersebut terjadi pasca rilis risalah rapat yang diadakan tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus.

Dalam risalah tersebut, the Fed mengisyaratkan bahwa bank sentral akan terus melakukan normalisasi suku bunga acuan.

"Banyak partisipan mengusulkan bahwa bila data yang masuk terus mendukung proyeksi perekonomian mereka saat ini, sepertinya akan segera pantas untuk mengambil langkah lanjutan dalam penarikan kebijakan yang akomodatif," menurut risalah tersebut, dilansir dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Asing Kok Banyak Lepas Saham Bank RI, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular