
Penjualan Alat Berat UNTR Naik 40%, Harga Saham Kok Turun?
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 August 2018 18:09

Jakarta, CNBC Indonesia - PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan kenaikan penjualan alat berat cukup signifikan selama tujuh bulan pertama 2018. Namun peningkatan penjualan tersebut tampaknya tak direspons investor, harga saham UNTR justru terkoreksi pada penutupan perdagangan hari ini.
Anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini juga menjual truk-truk besar dengan merek UD Trucks. Pada periode yang sama penjualan UD Truck naik signifikan sebesar 51% dengan total penjualan sebanyak 501 unit dibanding penjualan pada periode. yang sama tahun lalu sebanyak 331 unit.
Selain itu, produk truk dengan merek Scania tercatat tumbuh 4% yoy menjadi 547 unit selama 7 bulan pertama tahun ini. Namun, penjualan produk bus dengan merek Scania turun signifikan 55% hanya 42 unit pada periode yang sama dari 94 unit.
Penjualan terbesar untuk produk alat berat Komatsu sebagian besar untuk industri pertambangan, yang mencapai 55%. Kemudian sektor konstruksi 21%, perkebunan 15% dan kehutanan 9%.
Selain peningkatan penjualan pada segmen produk konstruksi, perseroan juga mencatat kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 24% menjadi 5,1 juta ton periode Januari-Juli 2018. Pada periode yang sama jumlah volume penjualan batu bara tercatat sebanyak 4,13 juta ton.
Meningkatnya jumlah penjualan diikuti dengan volume produksi batu bara dari kontraktor pertambangan yang naik 10% yoy menjadi 68 juta ton. Pada periode yang sama tahun lalu, tercatat produksi batu bara perseroan sebanyak 62 juta ton.
UNTR juga sudah mulai menggekutu sektror energi, dimana perseroan sedang sedang merampungkan Pembangkit Listri Tenaga Uap (PLTU) PAMA 1 (2x15 Megawatt/MW) yang diperkirakan dapat beroperasi pada tahun ini. Sedangkan unit 2 diperkirakan rampung pada 2019 mendatang.
Selain itu, PLTU JAWA 4 (Tanjung Jati B Unit 5 & 6) dengan kapasitas 2x1.000MW diperkirakan rampung dan beroperasi secara komersial pada 2021 mendatang. Hingga Juli 2018, progress pembangunan PLTU tersebut telah mencapai 32,9%.
(hps/hps) Next Article IHSG Anjlok Hampir 5%, Tiga Saham Ini Justru Diborong Asing
Angka penjualan alat berat Komatsu tercatat naik 40% menjadi 2.876 unit dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.061 unit.
Anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini juga menjual truk-truk besar dengan merek UD Trucks. Pada periode yang sama penjualan UD Truck naik signifikan sebesar 51% dengan total penjualan sebanyak 501 unit dibanding penjualan pada periode. yang sama tahun lalu sebanyak 331 unit.
Selain itu, produk truk dengan merek Scania tercatat tumbuh 4% yoy menjadi 547 unit selama 7 bulan pertama tahun ini. Namun, penjualan produk bus dengan merek Scania turun signifikan 55% hanya 42 unit pada periode yang sama dari 94 unit.
Selain peningkatan penjualan pada segmen produk konstruksi, perseroan juga mencatat kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 24% menjadi 5,1 juta ton periode Januari-Juli 2018. Pada periode yang sama jumlah volume penjualan batu bara tercatat sebanyak 4,13 juta ton.
Meningkatnya jumlah penjualan diikuti dengan volume produksi batu bara dari kontraktor pertambangan yang naik 10% yoy menjadi 68 juta ton. Pada periode yang sama tahun lalu, tercatat produksi batu bara perseroan sebanyak 62 juta ton.
UNTR juga sudah mulai menggekutu sektror energi, dimana perseroan sedang sedang merampungkan Pembangkit Listri Tenaga Uap (PLTU) PAMA 1 (2x15 Megawatt/MW) yang diperkirakan dapat beroperasi pada tahun ini. Sedangkan unit 2 diperkirakan rampung pada 2019 mendatang.
Selain itu, PLTU JAWA 4 (Tanjung Jati B Unit 5 & 6) dengan kapasitas 2x1.000MW diperkirakan rampung dan beroperasi secara komersial pada 2021 mendatang. Hingga Juli 2018, progress pembangunan PLTU tersebut telah mencapai 32,9%.
Pada perdagangan hari ini, harga saham UNTR tercatat terkoreksi 0,86% ke level Rp 34.675/saham. Volume perdagangan saham tercatat mencapai 4,13 juta saham senilai Rp 143,13 miliar. Investor asing tercatat masih melepas kepemilikan saham UNTR senilai Rp 37,14 miliar pada perdagangan hari ini.
(hps/hps) Next Article IHSG Anjlok Hampir 5%, Tiga Saham Ini Justru Diborong Asing
Most Popular