BI: Risiko Global Masih Ada, Waspada!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 August 2018 19:30
Pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang hari ini berbalik menekan dolar AS.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang hari ini berbalik menekan dolar AS. Mata uang Garuda menguat di tengah sejumlah mata uang Asia yang cenderung melemah terhadap greenback.

Meski demkian, dolar AS bisa aja melancarkan 'balas dendam'. Bank Indonesia (BI) menilai, faktor dinamika ketidakpastian ekonomi global ke depan masih bisa memengaruhi pergerakan nilai tukar.

"Kita melihat risiko global masih ada. FFR [fed fund rate] masih dua kali naik," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Senin (20/8/2018).

Dody tak memungkiri, kondisi ketidakpastian global masih menghantui pergerakan nilai tukar. Namun, bank sentral sudah berkomitmen melakukan berbagai upaya menguatkan rupiah.

Pada hari ini, BI merelaksasi sejumlah instrumen di pasar keuangan. Misalnya, relaksasi premi swap lindung nilai (hedging) yang lebih murah dan jauh lebih efisien.

Selain itu, bank sentral juga merelaksasi swap yang bisa di hedging ke BI dari minimum US$ 10 juta menjadi US$ 2 juta, dan relaksasi penyesuaian terkait dokumen underlying FX swap hedging.

Melalui relaksasi tersebut, BI optimistis para pengusaha bisa menukarkan dolar-nya tanpa mengkhawatirkan risiko nilai tukar. Lantas, apa yang menjadi keyakinan BI pengusaha bakal memanfaatkan fasilitas ini?

"Fundamental dong. Pertumbuhan kita masih bisa 5,2% dan inflasi rendah, defisit pemerintah rendah. Artinya, sebenarnya potensi investasi di Indonesia cukup besar," jelas Dody.

"Cuma memang mereka [pengusaha] butuh kepastian global. [...] Tapi instrumen sudah kita buka. Swap sangat membantu untuk meyakinkan investor yang pegang dolar mau menempatkan dananya," katanya.

Dody menegaskan, penguatan rupiah hari ini tak lepas dari meredanya ketidakpastian global dan fundamental ekonomi domestik yang dianggap masih cukup aman. Namun, BI akan terus mewaspadai pergerakan nilai tukar.



(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular