Diminati Pemodal Institusi, Reksa Dana Indeks Menjamur

Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
20 August 2018 18:17
Diminati Pemodal Institusi, Reksa Dana Indeks Menjamur
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Minat pemodal institusi terhadap reksa dana indeks yang semakin tinggi membuat penerbitan reksa dana berbasis indeks semakin semarak.
. Hari ini, MNC Asset Management resmi mencatatkan reksa dana bernama RD ETF MNC36 Likuid, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Lalu ada dua reksa dana indeks lagi yang baru diterbitkan yaitu, RD Indeks First State Indoequity IDX30 Index Fund yang resmi dicatatakan bursa pada 6 Agustus dan RD Indeks Yuanta Sri-Kehati Indeks pada 13 Agustus.

Dari namanya, maka indeks yang dijadikan acuan RD ETF MNC36 Likuid adalah Indeks MNC36, indeks yang mengacu pada 36 saham yang dikelompokkan oleh Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo.

Jenis reksa dana tersebut bukan reksa dana indeks biasa, tetapi merupakan yang selangkah lebih maju daripada reksa dana indeks lain karena memiliki keistimewaan sebagai reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF) layaknya saham. ETF adalah sebutan bagi reksa dana yang dapat dibeli investor di pasar perdana maupun pasar sekunder secara real time layaknya saham.

Reksa dana indeks adalah reksa dana yang berinvestasi pada saham yang sudah masuk ke dalam sebuah indeks, sehingga portofolio dan kinerjanya akan seiring dengan pergerakan indeksnya tersebut.

Penerbitan reksa dana RD ETF MNC36 juga menjadi langkah lanjutan dari manajer investasinya, yaitu PT MNC Asset Management, yang pernah menerbitkan RD Indeks MNC36 yang terbit pada 2015 silam.

Dengan memanfaatkan indeks yang sama mejadi ETF, maka investor yang ingin memiliki RD tersebut di pasar sekunder dapat langsung melempar ordernya dari aplikasi transksi saham mana saja, tidak harus membeli melalui manajer investasi produk tersebut.
RD Indeks First State Indoequity IDX30 yang diterbitkan oleh PT First State Investments, anggota Commonwealth Bank of Australia (CBA) Group, menggunakan indeks IDX30 sebagai acuan. IDX30 adalah indeks yang berisi 30 saham pilihan yang paling likuid. Anggota indeks (konstituen) indeks ini dipilih dari konstituen indeks LQ-45.

Dari indeks SRI-Kehati, indeks tersebut yang mengacu pada saham perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tolok ukurnya.

Beberapa di antara ketentuannya adalah: bukan dari industri pestisida, nuklir, senjata, tembakau, alkohol, pornografi, perjudian, genetically modified organism (GMO), dan pertambangan batu bara.

Acuannya ada pada 25 saham pilihan yang selain harus berkinerja baik, manajemen perusahaan juga haruslah perusahaan besar (aset harus lebih dari Rp 1 triliun) dan rasio saham publik (free float) minimal 10%.

Indeks SRI-Kehati sejatinya bersifat Sustainable and Responsible Investment (SRI) dan dibentuk oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) sejak 2009 silam.

Beberapa pekan sebelumnya tepat 25 Juli 2018, PT Mandiri Manajemen Investasi juga baru memasarkan produk Reksa Dana Indeks Mandiri LQ45 25 Juli.

Meskipun secara rutin fund manager juga menerbitkan reksa dana konvensional RD saham, RD campuran, dan RD pasar uang, tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada reksa dana indeks dan ETF yang muncul di lagi pasaran.

Pasalnya, seiring dengan semakin besarnya serta fluktuatifnya pasar saham dan pasar obligasi sehingga lebih sulit diprediksi pergerakannya, investor asing dan institusi besar nasional akan lebih lebih lapar akan produk baru di pasar, termasuk reksa dana indeks, ETF, maupun produk investasi lain.

Saat ini, kapitalisasi pasar saham tumbuh dari Rp 5.753 triliun pada 2016 menjadi Rp 6.642 triliun penutupan perdagangan hari ini.


 

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular