
Saham FILM Naik 504%, Simak Penjelasan dari Analis
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
20 August 2018 11:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Saham PT MD Pictures Tbk (FILM) terus melonjak hingga perdagangan sesi I hari ini. Tercatat saham FILM naik 200 poin (+18,18) ke level harga Rp 1.300 hingga pukul 11.23 WIB.
Selain itu, tercatat saham FILM ditransaksikan sebanyak 16,4 juta saham dengan nilai sebesar Rp 20,8 miliar. Harga saham tumbuh tinggi sejak awal pencatatan sahamnya 13 Agustus 2018 silam dengan harga Rp 314/saham.
Menurut Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya, mengatakan kegiatan bisnis utama perseroan di bidang perfilman dinilai cukup menjanjikan bagi para investor.
Hal tersebut didorong dengan resiko yang lebih rendah dan profit yang dinilai lebih tinggi diperoleh industri perfilman dibandingkan dengan jenis bisnis entertainment yang sama.
"Bisnis perfilman kan mulai menggeliat, selain itu kalau dimengerti dan dipahami industri hiburan melalui studio dan striping itu cost-nya lebih besar dibandingkan misalnya FILM yang bisnisnya membeli royalti dari luar," ungkapnya Senin (20/8/18).
Selain itu, dengan status emiten yang baru mencatatkan saham perdananya initial public offering (IPO) menjadi salah satu katalis positif bagi investor untuk memborong saham perseroan.
"Kalau dilihat ini karena saham baru IPO, tapi kalau dari kejadian per kejadian volume transaksi tidak terlalu banyak. Jadi dalam satu hari tidak terdapat volume yang cukup tinggi, walaupun ada tingkat risiko yang cukup besar disana," tambahnya.
Sebelumnya, pada tahun depan perseroan mengalokasikan dana khusus sebesar US$ 4 juta-US$ 5 juta untuk memproduksi film di Hollywood. Langkah ini merupakan lompatan yang dipilih perusahaan untuk memasuki pasar internasional.
Dalam waktu dekat, perseroan juga akan bekerja sama dengan dua perusahaan asal China dan Korea Selatan juga akan memproduksi sebuah film di negeri ginseng tersebut. Produksi film tersebut berada di bawah perusahaan patungan dari tiga perusahaan dari tiap negara tersebut.
(hps/hps) Next Article Sahamnya Diburu Investor, Siapa Sebenarnya The Ning King?
Selain itu, tercatat saham FILM ditransaksikan sebanyak 16,4 juta saham dengan nilai sebesar Rp 20,8 miliar. Harga saham tumbuh tinggi sejak awal pencatatan sahamnya 13 Agustus 2018 silam dengan harga Rp 314/saham.
Menurut Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya, mengatakan kegiatan bisnis utama perseroan di bidang perfilman dinilai cukup menjanjikan bagi para investor.
"Bisnis perfilman kan mulai menggeliat, selain itu kalau dimengerti dan dipahami industri hiburan melalui studio dan striping itu cost-nya lebih besar dibandingkan misalnya FILM yang bisnisnya membeli royalti dari luar," ungkapnya Senin (20/8/18).
Selain itu, dengan status emiten yang baru mencatatkan saham perdananya initial public offering (IPO) menjadi salah satu katalis positif bagi investor untuk memborong saham perseroan.
"Kalau dilihat ini karena saham baru IPO, tapi kalau dari kejadian per kejadian volume transaksi tidak terlalu banyak. Jadi dalam satu hari tidak terdapat volume yang cukup tinggi, walaupun ada tingkat risiko yang cukup besar disana," tambahnya.
Sebelumnya, pada tahun depan perseroan mengalokasikan dana khusus sebesar US$ 4 juta-US$ 5 juta untuk memproduksi film di Hollywood. Langkah ini merupakan lompatan yang dipilih perusahaan untuk memasuki pasar internasional.
Dalam waktu dekat, perseroan juga akan bekerja sama dengan dua perusahaan asal China dan Korea Selatan juga akan memproduksi sebuah film di negeri ginseng tersebut. Produksi film tersebut berada di bawah perusahaan patungan dari tiga perusahaan dari tiap negara tersebut.
Jika dihitung dari harga awal perdagangan saham pada 7 Agustus 2018 di level harga Rp 210, maka kenaikan harga saham FILM sudah mencapai 504,76%. Kenaikan ini hanya berlangsung dalam kurun waktu dua pekan.
Pekan lalu, pada, Rabu (15/08/2018), BEI sempat menghentikan sementara (suspensi) saham FILM setelah terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham perseroan akhir-akhir ini. Mengutip keterbukaan informasi BEI, suspensi tersebut dilakukan dalam rangka cooling down yang bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar mempertimbangkan informasi yang ada pada saham FILM.
Pekan lalu, pada, Rabu (15/08/2018), BEI sempat menghentikan sementara (suspensi) saham FILM setelah terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham perseroan akhir-akhir ini. Mengutip keterbukaan informasi BEI, suspensi tersebut dilakukan dalam rangka cooling down yang bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar mempertimbangkan informasi yang ada pada saham FILM.
(hps/hps) Next Article Sahamnya Diburu Investor, Siapa Sebenarnya The Ning King?
Most Popular